Hal ini diungkapkan dalam forum antara Rektor ITS dan Himpunan
Mahasiswa Pascasarjana (HMP) ITS. Djauhar mengungkapkan, LPDP sedang booming dari segi dana beasiswanya. "Dengan kerja sama ini, diharapkan akan ada lebih banyak peminat program pascasarjana ITS," ujarnya.
Pengelola LPDP sendiri terbuka untuk mengadakan kerja sama dengan umum. "Kita mengajukan permohonan dalam bentuk bilateral dan Trimitra. Ada tiga program yang ITS ajukan. Semua proposal pengajuan sudah masuk di LPDP sejak April lalu," terang Djauhar.
Dalam bentuk bilateral, ITS tertarik untuk bekerja sama di program join degree dengan partner perguruan tinggi di luar negeri. Partner ITS nantinya harus perguruan tinggi berperingkat baik di dunia. "Dalam program ini, nantinya mahasiswa juga berkesempatan kuliah di luar negeri selama beberapa semester," tambahnya.
Program kedua yang diajukan ITS adalah dalam bentuk trimitra. Di program ini, tak hanya LPDP dan ITS yang terlibat. Beberapa instansi dari pemerintahan juga akan jadi pihak ketiga.
Di program ini, ITS sudah melamar Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementrian Perindustrian (Kemenperin). "Kedua instasi tersebut memiliki banyak staf pekerja dan peneliti yang masih S1, mereka harus disekolahkan lagi hingga S2 dan S3," jelas Djauhar.
Dari kedua instansi pemerintahan tersebut, ITS sudah mengantongi surat dukungan resmi untuk menjalin kerja sama dengan LPDP. Kini ITS tinggal menunggu langkah selanjutnya dari LPDP.
Sementara itu, baik Kemenperin dan KKP sedang mengumpulkan karyawannya untuk menjadi calon mahasiswa pascasarjana. "Itu bukan perkara mudah lho. Cukup susah menyuruh mereka sekolah lagi ketika sudah enak bekerja," jelasnya.
Rektor ITS sendiri optimis mengupayakan 500 beasiswa LPDP khusus untuk ITS. "Namun jika nantinya hanya bisa seratus dari tiap program itu sudah lumayan besar juga, totalnya 300 beasiswa," ujar Djauhar berharap.
Asisten Direktur Program Pascasarjana Prof Dr Ir Tri Widjaja M Eng menambahkan, untuk saat ini jumlah prodi S2 yang ada di ITS ada 19 sedangkan untuk S3 ada 13 prodi. "Secara total, ITS punya 26 prodi pascasarjana. Yang terbaru adalah Biologi, tahun ini adalah angkatan pertama untuk pascasarjana mereka," ujar Tri.
Dengan jumlah kuantitas mahasiswa pascasarjana yang semakin meningkat, pihak ITS berharap akan ada dampak positif pada jumlah publikasi jurnal ilmiah. Hal ini karena seluruh mahasiswa pascasarjana diwajibkan melakukan publikasi yang terindeks scopus. "Dengan begitu visi ITS untuk menjadi World Class Research University akan semakin cepat terwujud," tutup Tri. (mei/gol)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi