Adalah Cicik Khoirun Nisa dan Muhammad Irwan Fathkur Rozy, dua mahasiswa dari jenjang diploma dan sarjana yang berhasil meraih IPK tertinggi yakni 3.89 untuk Cicik serta 3.77 untuk Irwan. "Terlepas dari beban ekonomi dan pendidikan, ini membuktikan mahasiswa penerima bidik misi masih bisa mempertanggung jawabkan beasiswanya," terang Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng, wakil rektor bidang akademik, saat konferensi pers, Kamis (15/4).
Menengok kehidupan Cicik, ia adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Menyukai mata pelajaran kimia sejak kecil membuatnya terobsesi menjadi seorang dosen. Kendati sekarang baru menyandang gelar diploma, namun diakui Cicik, ini bukanlah halangan. "Alhamdulillah saya sudah diterima di lintas jalur S1 Teknik Kimia ITS," ungkap perempuan asal Jombang ini.
Meskipun tak lagi mendapatkan bantuan pendanaan, dikatakan Cicik, dirinya masih akan tetap melanjutkan studi. Sejak awal kuliah, ia kerap mendapatkan uang sampingan sebagai guru les pribadi bagi siswa SD hingga SMA. "Juga jualan pulsa dan reseller makanan. Usaha itu sedikit meringankan saya juga orang tua yang hanya sebagai guru swasta," ucap Cicik.
Tak jauh dari Cicik, adalah Irwan yang juga berasal dari Jurusan Teknik Kimia namun pada jenjang Sarjana. Ayah Irwan adalah seorang kuli angkut yang setiap harinya harus mengangkut kayu di sebuah pabrik. Sedangkan Ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Namun, kondisi ini malah makin memicu mantan Ketua Tim Spectronics X ITS ini untuk terus berprestasi.
Irwan pertama kali tergabung dalam Tim Spectronics X ITS pada 2014 lalu. Tim inilah yang sempat membawanya melanglang buana ke Australia demi mengharumkan nama ITS di kancah internasional. Tak sia-sia, usahanya bersama tim mampu meraih juara ketiga di ajang rancang mobil reaksi kimia tersebut.
Pasca menamatkan studi sarjananya, Irwan kembali membuat bangga orang tuanya karena mampu memperoleh kesempatan melanjutkan S2 di Universitas Hiroshima, Jepang. Irwan mendapatkan beasiswa Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT) dari pemerintah Jepang.
Beasiswa itu ia dapat atas rekomendasi dari dosennya. "Tepat satu minggu setelah wisuda, saya akan berangkat ke jepang untuk program S2 Teknik Kimia saya," ungkap pria asal Nganjuk, Jawa Timur ini. (owi/akh)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan