Oleh : Dadang ITS |
283
|
Source : -
Sajian musik kolosal bertajuk Nusajaya di acara penutupan tersebut menyedot perhatian para penonton yang memadati arena stadion. Sajian kolaborasi musik tradisional dan modern menghasilkan pertunjukan seni yang memukau.
"Luar biasa sajian musiknya, apalagi diiringi dengan rebana yang energik dan rancak, luar biasa", ujar Ketua UKM Cinta Rebana Ahmad Choirun Najib usai acara.
Konser Kolosal Gebyar Nusajaya tersebut dibentuk dari kolaborasi berbagai grup musik seperti orkestra, bedug, rebana, patrol dan band. Tim rebana sendiri diisi oleh perwakilan dari mahasiswa ITS Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mereka memiliki peran untuk menyajikan suguhan musik rebana yang rancak untuk berkolaborasi dengan musik lainnya.
"Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami. Melalui kesempatan ini kami ingin menunjukkan bahwa Rebana bisa bersanding dengan musik modern," tutur Anang Ma’ruf, salah satu delegasi dari ITS. Anang menambahkan bahwa genre rebana yang rancak menggambarkan pemuda indonesia yang terbakar semangatnya.
Sedangkan sang sutradara Kolosal Nusajaya, Kenyut, mengaku memang berhasrat untuk menyuguhkan sebuah sajian kolosal dari perpaduan musik tradisional dan modern. "Musik tradisional Indonesia itu setara dengan musik orkestra, musik band yang notabenenya musik highclass tidak ada kesenjangan diantaranya. Dan jika digabungkan akan menjadi sajian yang istimewa", ujar Kenyut.
Menpora Imam Nahrowi yang hadir saat acara juga memberikan apresiasi yang luar biasa. "Sukses terus untuk ITS, luar biasa", ujar Imam Nahrowi penuh semangat seusai foto bersama dengan tim penerbang ITS. (qi/hil)