ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 September 2016, 20:09

Pelet Buatan ITS untuk Petani Tambak Wonorejo

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kelurahan Wonorejo terkenal sebagai daerah tambak dan juga mangrove. Produksi ikan yang dihasilkan oleh kelurahan ini cukup banyak. Namun, ikan-ikan hasil tangkapan para petani tambak tersebut banyak juga yang tidak layak dijual di pasar karena ukuran ikan yang sangat kecil.

"Banyak petani tambak membuang ikan-ikan kecil hasil tangkapannya yang sebenarnya bisa dipergunakan untuk membuat pelet. Sayangnya, petani tambak tidak mengetahui hal tersebut," ujar Dr Awik Pudji Dyah Nurhayati MSi selaku ketua panitia.

Dosen Biologi ITS ini mengatakan, pembuatan pelet di Wonorejo dengan pembuatan pelet di Kenjeran cenderung sama, perbedaannya ada pada bahan utama pelet. "Di Kenjeran, bahan utama pelet adalah jeroan ikan yang sudah tidak terpakai, sedangkan di Wonorejo bahan utamanya adalah limbah ikan-ikan kecil. Hal ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah," tuturnya.

Wanita asal Solo ini menegaskan pembuatan pelet dari limbah ikan tidaklah susah. "Kita hanya mencampurkan limbah ikan, daun pepaya, vitamin konsentrat, keong, dedak dan tapioka yang dihaluskan, kemudian didiamkan selama semalam sebelum menambahkan ragi tempe. Satu kilogram pelet limbah ikan dapat digunakan untuk sekalian memberi makan ternak ikan di tambak," tambahnya.

Awik meyakini, pelet limbah ikan ini memiliki banyak keunggulan. Salah satu keunggulannya ialah mengandung protein yang tinggi. "Pelet limbah ikan sudah diuji laboratorium bahwa mengandung protein total," ungkapnya.

Keunggulan lainnya adalah tahan lama, mudah disimpan, mengurangi pencemaran lingkungan, memiliki gizi lengkap dan harga yang relatif murah. Wanita yang menempuh S2 di Universitas Gadjah Mada tersebut berharap, pelet ini dapat meningkatkan produksi ikan oleh petani tambak di Wonorejo. "Tapi, kami juga menginginkan adanya evaluasi bertahap terhadap penggunaan pelet limbah ikan," pungkasnya. (jel/pus)

Berita Terkait