Dalam kehidupan sehari-hari, pencemaran lingkungan tak mampu dihindari, utamanya pada tanah. Berbagai pencemaran oleh limbah cair baik domestik maupun industri sudah menjadi cerita klasik dalam permasalahan lingkungan.
Mengambil tema Current Trends in Biotechnological Research for Environmental Sustainability, Prof Dr Ir Sarwoko Mangkoedihardjo MScES menawarkan Filoteknologi sebagai solusi, Rabu (24/8). Pemaparan ini dihadirkan dalam International Postgraduate Conference on Biotechnology (IPCB) di Gedung Grha ITS. "Fitoteknologi adalah memanfaatkan tanaman untuk pemulihan kualitas tanah," terangnya.
Fitoteknologi sudah bukan lagi barang asing di dunia bioteknologi. Metode yang memanfaatkan tanaman dan mikroorganisme pada akar tanamannya ini terbukti ampuh dalam menangani kasus pencemaran tanah yang marak terjadi.
Hebatnya, metode ini dapat diterapkan menggunakan segala jenis tanaman. Alasannya karena secara alamiah semua tanaman memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan pencemar dalam tubuhnya sendiri.
"Keefektifannya bergantung pada masing-masing jenis tanaman, karena ada yang baik dalam menyerap namun ada juga yang lambat. Tapi semuanya tetap bisa menyerap," ujar profesor yang mengabdi di Jurusan Teknik Lingkungan ITS ini.
Kunci penting dalam fitoteknologi adalah memastikan tanaman hidup dengan baik selama proses pemulihan. Hal ini menjadi prioritas karena kehidupan mikroorganisme yang memulihkan tanah bergantung pada kehidupan tanaman.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan tanah kompos pada fitoteknologi. "Kompos mampu meningkatkan efisiensi fitoteknologi bahkan untuk beberapa logam berat yang susah dihilangkan seperti arsenik, kadmium, tembaga, zink dan timbal," tambah Sarwoko.
Meski tergolong efektif, fitoteknologi membutuhkan proses yang lama. Fitoteknologi juga dapat berbahaya apabila menggunakan tanaman yang dapat dikonsumsi. "Fitoteknologi harus menggunakan tanaman non-konsumtif karena racun yang diserapnya akan disimpan di dalam tubuh. Sangat berbahaya apabila dikonsumsi," pungkas pria asal Purwokerto ini. (arn/hil)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,