Djoko adalah seorang kandidat doktor yang luar biasa. Meski usianya yang tidak lagi muda, semangatnya terus berkobar kala ia mengerjakan risetnya. Pria kelahiran pacitan itu mengangkat riset sintesis Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM5) berbahan dasar kaolin. Dari riset tersebut, selain menemukan teknik sintesis yang lebih efisien, ia juga berusaha mengangkat tingkat ekonomi masyarakat pacitan.
Ketika di pacitan, ia menemukan masalah izin penambangan kaolin yang mengakibatkan penambang kaolin sulit melakukan aktivitas pertambangan. Hal yang sama terjadi di Trenggalek dan Tulungagung. Hal inilah yang mendorong dirinya melakukan penelitian untuk menemukan material dengan bahan dasar kaolin yang berasal dari pacitan.
Dengan pekerjaan tersebut, Djoko berusaha menggabungkan para pengusaha, peneliti, dan para penambang kaolin untuk bekerja sama. "Tentu dengan penemuan proses sintesis ZSM5 ini, pertambangan kaolin disana akan semakin diminati masyarakat," terang Djoko.
Dalam masa pendidikannya, pria kelahiran Pacitan ini pernah menghadapi masalah yang sempat membuatnya frustasi. Saat itu ia tidak dapat membayar uang kuliah karena suatu gaji yang ia miliki tidak dapat dicairkan. Padahal, saat itu ia sedang tidak memiliki cukup uang untuk membayar SPP. Akibatnya, ia memutuskan cuti kuliah selama satu semester.
Meski demikian, ia tidak pernah menyerah pada penelitiannya. Malah, anggota senat akademik ITS itu berhasil menggoreskan berbagai prestasi. Ia sempat mengunjungi negeri jiran selama tiga bulan untuk melakukan kerjasama penelitian di Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Disana, ia didampingi oleh Prof Dr Hadi Nur MSc, anak dari profesor yang ia idolakan.
Selain itu, selama masa kuliahnya ia juga berhasil menulis tujuh jurnal terindeks. Diantaranya terdapat dua jurnal yang terindeks Scopus, dan beberapa lainnya terindeks dalam jurnal teknologi. Ia juga aktif dalam berbagai seminar internasional.
Dari sidang terbukanya, penyuka fotografi ini mendapatkan nilai maksimal pada disertasinya, IPK hampir sempurna, dan masa studi yang lumayan cepat. Ketiga factor itu membuatnya berhasil menyandang gelar doktor dengan kelulusan yang sangat memuaskan.
Mengakhiri acara hari itu, Djoko mengungkapkan bahwa kelulusannya mendapatkan gelar doktor merupakan langkah awal baginya memulai karir yang lebih baik. "Segera setelah ini, saya akan memulai awal baru untuk mendapatkan gelar profesor," pungkasnya. (ven/hil)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi