Kondisi ini berulang kali diamati oleh Prof Dr Heru Setyawan, Wakil Rektor Bidang Akademik Dan Perencanaan ITS. Menurut pengamatannya, kebanyakan mahasiswa ITS memiliki nilai di bawah standar ketika masih menjalani semester awal. Namun kemudian, nilai mereka akan meningkat seiring bertambahnya semester.

Padahal, dari rencana pembelajaran, maba diharapkan memiliki nilai bagus paling tidak sebagai pijakan awal menjalani kuliah di ITS. "Pelajarannya kan masih berkaitan dengan pelajaran SMA, harusnya lebih mudah diikuti," terang Heru.

Berdasarkan pengamatannya, mahasiswa baru terlalu banyak mengikuti kegiatan kampus yang memaksa mereka berbaur dengan cepat,  padahal mereka membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Memang, pendidikan perkuliahan sangat berbeda dengan pendidikan di bangku SMA.

"Di perkuliahan, mahasiswa baru harus beradaptasi dengan jadwal kuliah yang berbeda setiap hari, mengerjakan segala hal secara mandiri, dan berkomunikasi dengan banyak orang. Tentu, hal ini butuh waktu bagi maba untuk dapat beradaptasi," tuturnya.

Mengatasi hal ini, Heru mengagas sebuah peraturan yang dengan tegas menolak mahasiswa baru terlibat dalam setiap kegiatan non perkuliahan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) selama menjalani semester pertama. Selama satu semester pertama, mahasiswa baru diharapkan beradaptasi dengan cepat dan belajar dengan baik.

Di samping itu, HMJ dapat terus berjalan asal sasaran programnya ditujukan bagi mahasiswa lama. Lalu, maba dapat terlibat dalam kegiatan hima setelah masa perkuliahan semester pertama berakhir. "Selama satu semester, kegiatan HMJ bagi maba diundur hingga memasuki semester dua," tutur Heru.

Dengan adanya peraturan tersebut, Heru berharap agar HMJ turut membantu kelancaran adaptasi maba selama semester pertama dengan memberi kebebasan mengeksplor budaya pendidikan di ITS. "Saya berharap, peraturan ini dapat dipatuhi semua pihak agar maba dapat menunjukkan kemampuannya di semester awal," pungkasnya. (ven/pus)