ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
23 Agustus 2016, 01:08

Menjadi Manusia Berkinerja Tinggi Ala DPR

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dikatakan Farid, menjadi mahasiswa ITS merupakan kesempatan luar biasa. Sebab, melalui ITS, yang awalnya mahasiswa biasa akan dibentuk menjadi pemimpin – pemimpin besar. Diakuinya, selama masa kuliah, mahasiswa ITS harus belajar menjadi manusia berkinerja tinggi. "Kehidupan di kampus ITS sangat ideal untuk belajar menjadi mahasiswa berkinerja padat," tuturnya.

Menurutnya, terdapat beberapa modal yang harus dimiliki agar punya produktifitas tinggi. Yakni modal intelektual, modal emosional, modal ketabahan, modal moral, serta modal kesehatan. Modal intelektual didapatkan melalui pembelajaran interaktif selama perkuliahan, sedangkan modal emosional diperoleh dari kesempatan berinteraksi dengan bermacam macam orang.

Modal ketabahan, moral, dan kesehatan diperoleh dari berbagai macam kegiatan yang diikuti secara aktif di luar perkuliahan. "Hal – hal tersebut tak serta merta diperoleh begitu saja. Ada proses yang memerlukan waktu," ujarnya.

Disamping memiliki modal kinerja tinggi, Farid menekankan agar mahasiswa baru juga memiliki kecerdasan emosional. Menurutnya, hal ini diperoleh dengan terbentuknya self awareness terhadap perkembangan jaman. Salah satunya adalah tantangan persaingan global antar mahasiswa di seluruh dunia.

Selain itu, perlu juga self management untuk mengatur kegiatan agar tidak menambah beban selama perkuliahan. Lalu, untuk kemampuan bersosialisasi juga memerlukan social awareness yang peduli dengan kehidupan bermasyarakat. 

Terakhir, Farid menyarankan agar maba juga mahir dalan relationship management. "Memang koneksi dengan banyak orang itu penting, tetapi lebih dari itu, hubungan perlu dijaga agar tidak menjadi bumerang," tukasnya.
 
Melengkapi wejangannya, Farid menerangkan perlunya penguasaan teknologi. Dari pengalamannya mengikuti konferensi di Den Haag, Belanda, ia menemukan bahwa Indonesia sangat jauh tertinggal dalam bidang industri, salah satunya melawan Belgia. 

Padahal, jika dibandingkan dengan Surabaya saja, Belgia masih jauh lebih kecil. "Kedepan, untuk mengubah wajah industri di Indonesia adalah tanggung jawab kalian. Belajarlah baik baik, dan kuasai teknologi," pesannya. (ven/akh)

Berita Terkait