Sebagaimana disampaikan oleh Prof Ir Eko Budi Djatmiko M Sc Ph D selaku promotor, Teguh memulai studi doktoralnya tepat tiga tahun yang lalu. "Dulu sempat kepikiran S3 di Jurusan Teknik Elektro, namun akhirnya memilih Program Pascasarjana Teknologi Kelautan (PPsTK) dengan berbagai pertimbangan," tuturnya.
Eko juga menyampaikan bahwa menjadi doktor di usia muda artinya adalah kesempatan yang lebih luas untuk membina karir. "Oleh karena itu kami benar-benar berharap Teguh mampu menghasilkan karya-karya luar biasa bagi Indonesia," sambung guru besar FTK ini.
Selain lulus dengan predikat cumlaude, Teguh juga lulus dengan predikat doktor termuda di PPsTK. Usia Teguh saat meraih gelar doktornya memang terbilang relatif muda apabila dibandingkan dengan 21 doktor lain yang pernah lulus dari PPSTK.
Lebih hebatnya lagi, rupanya Teguh mendapat bantuan biaya penuh dari Menristek Dikti, yaitu beasiswa BPPDN. "Sudah gratis, dapat uang saku pula setiap bulannya," tutur Teguh kepada ITS Online.
Kedepannya, Teguh berencana untuk mengombinasikan penelitiannya saat menjalani program magister dengan penelitiannya saat ini. "Kapal selam akan berperan sebagai kapsul yang membawa pesawat melintasi lautan, kemudian pesawat akan memisahkan diri dari kapal selam dan terbang sesuai lintasan yang telah di kehendaki," papar ayah dua anak ini dengan sumringah. (qi/guh)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi