ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
16 Agustus 2016, 11:08

Mendaki Aman Ala Siklus ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebelumnya, PLH Siklus telah menebar kuisioner online untuk mengetahui minat dan perilaku mahasiswa ITS dalam mendaki gunung. Selanjutnya PLH Siklus mengaku perlu untuk melakukan serangkaian pembekalan tentang mendaki dengan aman. 

"Kami mulai dari yang terdekat," ungkap Ahmad Irfaan Hibatullah, Koordinator Lapangan acara ini saat ditanya alasan Siklus tak membuka peserta umum. 
Selama dua hari, peserta dibagi menjadi lima kelompok untuk tinggal di rumah warga. Hal ini dilakukan agar lebih mengenal dan membaur dengan warga. Desa Wekas, Kabupaten Magelang menjadi persinggahan selama dua hari tersebut. 
Dua hari itu pula sejak Sabtu (6/8) hingga (7/8), PLH Siklus memberikan materi mengenai manajemen perjalanan, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), teknik hidup di alam bebas hingga teknik pendakian.
Semua materi kecuali PPGD disampaikan langsung oleh Siklus. Bekal PPGD dijelaskan langsung oleh Kelompok Pengkaji Lingkungan Aisculap (KPLA). KPLA adalah tim medis mahasiswa asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. 
Materi PPGD meliputi cara menelepon bantuan saat gawat darurat hingga teknik penyelamatan seperti nafas buatan. Teknik hidup di alam bebas juga diajarkan, mulai dari perlengkapan wajib yang harus dibawa saat bepergian seperti korek api, peluit, senter, pisau dan lainnya. Hingga teknik dasar bertahan hidup seperti tempat berlindung, mengirim sinyal kode, dan mendapatkan makanan. 
Materi disampaikan setelah suguhan tari Merak dan Kuda Lumping oleh karang taruna Desa Wekas. "Kami juga bekerjasama dengan Disporabudpar (Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata,red) Magelang," tutur Irfaan. Semua penari yang tampil adalah para difabel tuna rungu. 
Peserta dibekali dengan tata cara mendaki, membuang sampah, sebab-sebab orang hilang, hingga adab buang air di area gunung. "Masih banyak pendaki yang asal naik tanpa attitude yang baik," ungkap Irfaan. Sehingga setelah pembekalan ini, ia berharap mahasiswa ITS akan menjadi penggerak mendaki aman dan sopan. 
Siap dengan segala materi, 59 mahasiswa ITS baik peserta dan panitia bertolak menuju pendakian Gunung Merbabu. Senin (9/8) pukul 09.00 WIB, pendakian menuju pos dua dimulai. Pos dua dapat dicapai setelah empat jam pendakian.

Tim lalu memutuskan untuk berkemah dan melanjutkan pendakian dini hari. "Sampai di puncak kami disambut oleh matahari terbit," ujar Irfaan. 

PLH Siklus berharap dengan ilmu yang telah dibagi, mahasiswa ITS tak ragu untuk memulai pendakian sendiri. "Mendakilah dengan sopan, aman, terencana dengan baik, sehingga tak ada insiden yang tidak diinginkan," pungkas Irfaan. (dza/pus)

Berita Terkait