ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
15 Agustus 2016, 09:08

ITS Siapkan Guru Hadapi UN CBT

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Salah satu contohnya yaitu SMPN 5 Surabaya yang baru menggunakan UN CBT tahun ini. Pentingnya pelatihan khusus persiapan UN CBT tersebut dirasakan Sri Buminto Rahaya, Wakil Bidang Kesiswaan SMP 5 Surabaya mengingat kendala-kendala yang muncul saat UN CBT berlangsung.
"Kemarin, sesaat setelah UN baru dimulai ternyata servernya jebol," ungkap Buminto kepada ITS Online Sabtu (12/8). Sontak, jebolnya server membuat siswa merasa kebingungan dan panik. "Butuh waktu 30 menit untuk memulihkannya," lanjut Buminto. 
Menurutnya, kejadian tersebut sangat berpengaruh kepada nilai yang siswa-siswa peroleh.
Senada dengan Buminto, Henning Titi Ciptaningtyas SKom MKom, salah seorang tim pelatihan yang tak lain sebagai pengabdian masyarakat tersebut mengatakan bahwa waktu persiapan untuk UN CBT terbilang sangat minim, hanya berkisar dua sampai tiga bulan saja.
"Nah di sini kita bertujuan untuk paling tidak mengurangi hambatan teknis saat UN, dengan cara mengimplementasikannya ke kegiatan sehari-hari di sekolah," jelas dosen Teknik Informatika ITS tersebut.
Mengenai peserta pelatihan, tim pelatihan menyasar pada guru-guru sekolah di Surabaya. Buminto menjelaskan, meski belum mahir dan sudah sepuh, namun para guru masih mau berusaha. 
Kebanyakan guru, lanjutnya, memang agak sedikit lambat kalau berbicara tentang teknologi. "Kita coba meraba-raba dan latihan terus. Ditambah dengan adanya bimbingan dari ITS ini," jelasnya.
Agus Siswanto, Wakil Bidang Kurikulum SMP 5 Surabaya yang juga sebagai peserta di pelatihan ini, mengatakan bahwa usia lanjut seharusnya bukan masalah. Hanya perlu latihan rutin dan tekun untuk mempelajari modul ini. 
"ITS akan memonitoring perkembangannya selama satu minggu sekali," terang Agus. Kita sebagai sekolah, lanjutnya, hanya bisa memperkaya diri dan mengantisipasi adanya masalah-masalah seperti itu. Terlebih kepada para guru yang disini perannya sangat besar untuk membantu kelancaran UN. 
Diharapkan Agus, bahwa hasil pelatihan ini dapat diimplementasikan secara nyata nantinya. Tidak melulu untuk UN saja, tapi juga aktivitas harian seperti tugas, maupun ujian semester dan lain-lain. Sehingga ada istilah paper-less, dimana kita memberikan tugas kepada siswa dalam bentuk online. "Tidak harus membuang banyak kertas lagi untuk cetak soal," tegas Agus. (owi/oti)

Berita Terkait