ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
10 Agustus 2016, 01:08

Olah Abu Batubara, Indonesia Power Gandeng ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Anak perusahaan yang sahamnya sepenuhnya masih milik PT PLN ini bertugas mengelola pembangkit listrik di Suralaya. Bersamaan dengan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), PT Indonesia Power diminta untuk mengelola semua pembangkit baru yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.

Selain abu terbang, terdapat pula bottom-ash atau abu dasar yang partikelnya sedikit lebih besar dan berat ketimbang abu terbang. Jika abu terbang dihasilkan dari pembakaran batubara yang mengalir di pipa-pipa, maka abu dasar tertumpuk di bawah dan mengendap.

Semakin tinggi permintaan kebutuhan energi, maka fly-ash dan bottom-ash yang dihasilkan pun akan semakin banyak. "Inilah yang kami upayakan untuk dicarikan solusinya, mau diapakan," ungkap Direktur Umum PT Indonesia Power M Hanafi Nur Rifan ST MT, Senin (8/8).

PT Indonesia Power pun mengaku mendukung penuh proses riset dan pengembangan pengolah abu batubara tersebut. Terlebih Konsorsium Riset Geopolimer Indonesia (KORIGI), ujar Hanafi, merupakan yang terdepan dan konsisten dalam hal geopolimer ini. "Kebetulan orang-orangnya banyak dari ITS, terlebih laboratoriumnya pun ada di Teknik Sipil," paparnya.

Tidak hanya produksi, namun PT Indonesia Power juga turut mengusung konsep green power plant. Dengan menggandeng ITS, beberapa tahun ke depan diharapkan sudah dapat terealisasi konsep pembangkit yang ramah lingkungan. "Sehingga tidak ada limbah dan semuanya (batubara, red) dapat dimaksimalkan pemanfaatnya," jelas Alumni Teknik Mesin ITS ini.

Dua jenis abu tersebut oleh KORIGI dapat diolah sedemikian rupa menjadi berbagai produk. Misalnya saja implan gigi, bahan semen, aspal, paving, dan lain-lain. Meskipun masih dalam tahap penelitian namun diakui Direktur KORIGI Dr Eng Januarti Jaya Ekaputri MT, kedua abu tersebut menjadi penting untuk dunia industri. Selain dapat meminimalkan limbah dari pembakaran batubara untuk pembangkit, juga dapat menjadi penghasilan tambahan bagi PT PLN.

Kerjasama ini menurut Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD merupakan awalan yang bagus karena dapat mendukung proses hilirisasi riset Indonesia. PT Indonesia Power yang berperan kuat dalam pembangunan pembangkit listrik di Indonesia menjadi salah satu harapan. "Kalau bisa dimaksimalkan hasilnya kenapa tidak," ujar Joni.(owi/hil)

Berita Terkait