Sempat berjaya di kualifikasi circular race, Batharasurya terjegal di pertandingan. Bersaing dengan 40 tim dari seluruh penjuru Asia dalam Yanagawa Solar Boat Festival 2016 rupanya menjadi tantangan berat bagi tim andalan ITS ini. "Kita masih berada di peringkat bawah," ujar Sandy Risda Pratama, koordinator manajeman Batharasurya.
Sandy mengaku kekalahan ini dipicu oleh kurangnya inovasi teknologi yang diterapkan pada kedua kapal Batharasurya. Hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk persiapan laga tahun depan. "Banyak yang perlu dievaluasi, terutama persiapan tim dan pemilihan sistem elektrik dan propulsi," tambah mahasiswa Jurusan Transportasi Laut ini.
Dirinya menambahkan tim-tim tuan rumah masih mendominasi. Beberapa perusahaan besar yang sudah sangat profesional, seperti Yanmar, masih menjadi pesaing terberat bagi Batharasurya. "Mereka sudah sangat terkenal di bidang mesin. Jika diibaratkan level kami dua, mereka lima," jelas Sandy.
Untuk persiapan tahun depan, Batharasurya akan fokus pada pengembangan teknologi motor dan baling-baling. Meski begitu, berbagai dukungan masih tetap membanjiri tim yang digawangi oleh sepuluh mahasiswa yang terbagi atas empat jurusan ini.
"Tak hanya datang dari Indonesia, beberapa panitia dari Jepang pun sangat peduli. Bahkan kami sempat diajak jalan-jalan ke festival tahunan Yanagawa sebelum pertandingan dimulai," tutupnya. (arn/hil)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,