ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
05 Agustus 2016, 08:08

NextDev, Katalis Pembangun Smart City

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Penggunaan aplikasi teknologi digital semakin mewabah di tanah air. Mulai dari media sosial, pembelajaran jarak jauh, pembelian online, hingga ojek dan taxi online. 
Namun, banyaknya aplikasi tersebut belum cukup menjawab semua tantangan dan permasalahan sosial masyarakat. Hal inilah yang mendasari NextDev hadirkan platform pengembangan aplikasi digital demi terbentuknya smart city berkelanjutan.
Dijelaskan Dian Wulandari, ketua acara, NextDev telah terbukti menjadi media efektif untuk melahirkan mahasiswa pencipta aplikasi, melatih pengembangannya, serta menghasilkan usaha berkelanjutan demi terbentuknya kota digital. 
"Aplikasi finalis NextDev 2015 telah berkontribusi mendorong fenomena smart city pada lebih dari dua puluh kota di Indonesia," terangnya. 
Untuk pengembangan smart city, terdapat empat pilar penting dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk dengan menjaga kesetaraan sosial. Diantaranya adalah Smart Economy, Smart Governance, Smart Environment, dan Smart Living. 
Sedangkan untuk mempercepat pembangunan smart city, NextDev berinisiatif menyatukan para pembuat aplikasi digital untuk dilatih menghasilkan aplikasi teknologi berkelanjutan. 
“Aplikasi tersebut kelak akan menjadi startup untuk menghasilkan lapangan pekerjaan baru guna mendukung peningkatan ekonomi sosial masyarakat,” tambah Dian.
Dalam roadshow tersebut, NextDev juga turut adakan simulasi rocket pitching bagi peserta yang telah mengumpulkan ide ide aplikasi digital. Rocket pitching merupakan istilah untuk menyampaikan ide dan gagasan dalam waktu singkat. 
"Seringkali mahasiswa gagal menyampaikan ide pada para investor dalam waktu singkat, padahal investor tak punya banyak waktu untuk mengurus gagasan mereka,"  terang Dian, chief operation Marketeers itu. Oleh karena itulah NextDev mengenalkan rocket pitching ini untuk membantu mehasiswa mendapat dukungan investor.
Dikatakan Dian, roadshow kali ini tak hanya diikuti mahasiswa ITS saja. Setidaknya terdapat 300 peserta yang berasal dari berbagai kampus dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya. "Program ini terbuka untuk para programmer yang benar benar mau mengembangkan aplikasi untuk pengembangan kota Surabaya," pungkasnya.  (ven/oti)

Berita Terkait