Adalah Muhammad Syaifuddin Zuhri, Taufiq Hidayat, Shabri Robbi Usammah, Ahmad Afandy Setyawan dan Rosy Lumintang yang berhasil mewujudkan ide ini. Bisnis ini beridiri karena sering terjadi kesalahpahaman antara desain yang diharapkan pelanggan dengan hasil yang dikerjakan. "Kesalahpahaman ini menyebabkan terbengakalainya pengerjaan proyek," tutur Syaifudin Zuhri, ketua tim.
Berbeda dengan jasa lainnya yang sudah ada, Exdrone memiliki keunggulan dalam hal waktu. "Kami menggunakan sistem pelayanan online selama 24 jam maupun offline selama 17 jam," papar mahasiswa yang akrab disapa Ifud ini.
Selain itu, Exdrone juga menjanjikan revisi gratis hingga pelanggan merasa puas dengan desain yang diberikan. "Kami akan terus merevisi sampai pelanggan puas," terangnya. Keunggulan yang lain adalah proses pelayanan yang cepat dengan harga yang murah. Exdrone sendiri mampu mengerjakan desain dengan lebih cepat dan juga berkualitas.
Dari segi biaya, umumnya Drafter konvensional akan mematok angka 1,5 hingga dua persen dari nilai proyek. "Kalau Exdrone menggunakan ketetapan harga khusus yang lebih murah. Besarnya biaya yang kami berikan tergantung pada jenis paket yang dipilih serta luas tanah tempat bangunan akan didirikan," terang mahasiswa asal Lamongan ini.
Exdrone juga didukung oleh SDM profesional yang semuanya berlatar belakang teknik sipil. "Kami semua berasal dari latar belakang yang sama yaitu Jurusan Diploma Sipil. Maka dari itu, ilmu yang kami dapat dari kuliah bisa langsung kami terapkan melalui Exdrone," ujarnya. Bahkan, Ifud mengaku seringkali memberdayakan teman sejurusannya untuk turut menngerjakan desain apabila kebanjiran Order.
Dalam memasarkan Exdrone, Ifud dan tim menggunakan tiga strategi utama yaitu kerjasama, pendekatan, dan sosial media. Karena strategi ini, ada 12 proyek konstruksi yang berhasil ditangani. "Instansi pemerintah pun ada yang mempercayakan pembangunan gedungnya kepada kami," ujar Ifud sumringah. Instansi yang dimaksud adalah Proyek pengerjaan kantor PLN di wilayah Blitar dan Pare.
Dengan modal sekitar enam juta rupiah, jasa yang akan bertanding dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 29 ini mampu meraup omset hampir 30 juta rupiah. "Padahal belum genap enam bulan berdiri, namun sudah bisa merasakan hasilnya. Alhamdulillah tidak terlalu banyak kendala dalam menjalani bisnis ini," terangnya.
Ifud berharap, dengan adanya usaha seperti Exdrone, para mahasiswa khususnya lulusan teknik sipil dapat mengubah pandangannya saat lulus nanti. "Dari yang awalnya para pencari kerja, menjadi para pemberi lowongan kerja," tutup Ifud. (qi/hil)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi