ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
02 Agustus 2016, 17:08

Kesenjangan Buat Indonesia Jadi Krisis Air

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebagai pembicara utama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir M Basuki Hadimuljono MSc PhD mengatakan, potensi perairan tertinggi tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Dengan total sekitar 82 persen dari seluruh potensi parairan di Indonesia.

"Sedangkan untuk bagian timur saja, misalnya Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, totalnya ada sekitar 41 persen," tutur tuturnya. Namun sayang, masih banyak orang-orang di Indonesia bagian timur, terutama daerah pedesaan, yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih disebabkan kurangnya infrastruktur.

Sebenarnya, rata-rata ketersediaan air Indonesia mencapai 16400 meter kubik per kapita per tahun. Angka ini dianggap tinggi di dunia. Namun, perbedaan antara Jawa dan Papua sangat tinggi. Misalnya, karena 57,5 persen kehidupan penduduk Indonesia ada di Jawa, mengakibatkan Jawa memiliki potensi perairan rata-rata hanya 1200 meter kubik per kapita per tahun.

Sementara Papua memiliki 295551 meter kubik per kapita per tahun karena penduduknya hanya memberikan kontribusi sekitar 1,5 persen dari total ketersediaan air. "Angka ini menunjukkan bahwa kita harus memperbaiki kebijakan dalam mengamankan air, makanan, dan ketahanan energi kita," seru pria 61 tahun tersebut.

Lokasi tropis menjadikan kepulauan di Indonesia sebagai daerah dengan curah hujan berlimpah. Namun, masyarakat harus menyadari bahwa masih ada kesenjangan yang tinggi antar daerah-daerah tertentu di Indonesia.

Tak hanya itu, Indonesia nyatanya hanya memanfaatkan 25 persen potensi perairan yang dimiliki untuk irigasi, rumah tangga, dan industri. "Ini adalah tantangan besar bagi kita, karena saluran air yang tersisa dan tidak digunakan dibuang ke laut," pungkas Basuki. 

ISST 2016 kali ini digelar atas kerjasama antara program Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan Jurusan Teknik Sipil. Dengan mengusung tema Empowering Research and Technology for Sustainable Infrastructure acara ini bertujuan untuk menampung hasil penelitian dan ide-ide dari dari akademisi guna menunjang pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. (mbi/guh)

Berita Terkait