Rapat ini dimoderatori oleh Drs Ec Murtriyono MSi, Kepala Birokrasi Keuangan dan Sarana Prasarana ITS. "Penetapan kekayaan ITS perlu dibahas layaknya penetapan modal awal untuk membangun sebuah perusahaan," terang Murtriyono.

Pada prinsipnya, kekayaan awal sebuah PTNBH berpedoman pada laporan keuangan teraudit dengan Standar Akuntasi Keuangan (SAK) . Informasi dan data laporan tersebut harus didukung dengan dokumen yang relevan dan memadai. Jika demikian, dari laporan keuangan tersebut, nilai kekayaan ITS dapat ditentukan.

Dijelaskan Murtriyono, koreksi laporan dapat dilakukan dengan pendekatan pada nilai dalam laporan keuangan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Penutup dengan beberapa rincian. Pendekatannya bisa memlalui perhitungan  yang dilakukan dengan akurat dan rinci. Selain itu harus memiliki dasar  dan alasan yang tepat, serta dibuktikan dengan dokumen yang relevan dan memadai.

Selanjutnya pelaporan keuangan harus menyesuaikan dengan pasal 20 PP No 25 tahun 2015. Didalamnya ada Ayat 4 yang menerangkan bahwa laporan keuangan terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan.

Selanjutnya pemimpin PTNBH akan menyusun laporan kinerja dan laporan keuangan PTNBH pada setiap tahun anggaran. Setelah itu akan disampaikan pada Majelis Wali Amanah, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), serta Menteri Keuangan (Menkeu).

Penetapan kekayaan awal PTNBH diusulkan Menristekdikti pada Menkeu. Usulan tersebut didukung dengan dokumen relevan dan memadai berupa laporan keuangan SAP, SAP Penutup, SAP Likuidasi, SAK teraudit, perhitungan kekayaan awal PTNBH dan beberapa dokumen lainnya. Untuk usulan kekayaan awal itu, ITS terlebih dahulu harus melakukan pemisahan barang milik negara (BMN) dengan aset ITS sebagai PTNBH.

Diakhir rapim, Murtriyono mengharapkan agar pemisahan aset ini akan segera diselesaikan ITS dalam kurun waktu enam bulan. "Targetnya, pada awal 2017 semua aset sudah dipisahkan dan nilai kekayaan awal ITS sudah dikeluarkan," tutupnya. (ven/hil)