Tiba di Pantai Cemara, rombongan ITS langsung disambut warga nelayan dengan arahan dan permainan sederhana. Seluruh mahasiswa ITS diminta untuk saling bahu membahu mengibarkan bendera merah putih di pinggir pantai. Games NKRI, begitu Muhyi, Ketua KUB Pantairejo menyebut permainan sederhana tersebut.
ITS yang juga didampingi mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi ini kemudian melingkar. Serentak lalu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sembari hormat dibawah komando Muhyi.
Rampung melangsungkan ritual penghormatan, Muhyi menyampaikan sambutannya. "Kami sebagai warga di sini benar-benar ingin memberi salam perpisahan yang mengenang," ungkapnya. Ia dan warga mengaku sangat berterimakasih kepada ITS yang telah menyempatkan berkunjung dan mengembangkan pesisir Banyuwangi.
Andik Ahmad Yusqi, Ketua IMC 2016 mengaku tidak menyangka akan sambutan warga. "Kami sangat berterimakasih atas kejutan dadakan yang surprise banget ini," ujarnya singkat.
Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Widiarto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi. Ia kemudian melontarkan yel-yel masyarakat Pantai Cemara. "Sekarang kami ingin dengar semangat kalian juga," celetuk Widi meminta ITS mendengungkan yel-yel. Seketika salam vivat menggema di Pantai Cemara.
Mahasiswa ITS kemudian melakukan jelajah di zona inti setelah sebelumnya memungut sampah-sampah pantai. Zona inti yakni area konservasi cemara udang. ITS yang juga dihadiri Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA kemudian berkesempatan menanam cemara udang secara langsung.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pelepasan tukik. Sebanyak 40 tukik hasil konservasi Pantai Cemara yang telah ditebus ITS lalu dilepas ke laut bebas. Hal ini ditujukan bahwa selain juga membantu masyarakat pesisir dari segi teknologi, ITS juga turut melestarikan alam laut dan biotanya.
Pelepasan tukik diikuti serentak oleh jajaran Rektor Untag, Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, dan mahasiswa ITS dan Untag. (dza/akh).
