ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
26 Juli 2016, 23:07

Ide Teknologi untuk Pengembangan Pesisir Banyuwangi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Adalah Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, Dekan Fakultas Teknik Kelautan ITS dan Abdullah Azwar Anas SPd SSi MSi, Bupati Banyuwangi sebagai dua pemateri pertama. Serta Ir Fatkhur Rozaq MSi Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur tampil di akhir sesi. 
Dimoderatori oleh Agro Wisudawan dosen Teknik Kelautan ITS, seminar ini diawali dengan pemaparan Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA. Secara umum, ia membahas mengenai pentingnya teknologi berbasis maritim dalam membangun pesisir Banyuwangi. 
"Bicara tentang maritim bukan hanya soal laut, namun juga sungai," tegas Daniel. Ia menjelaskan bahwa umumnya sungai-sungai di pulau Jawa sudah mati. Banyak sampah yang justru mengganggu biotanya. "Salah satu usaha pengembangan maritim adalah menghidupkan sungainya," ujarnya. Sungai yang dimanfaatkan sebagai jalur penghubung antar daerah adalah salah satu usahanya. 
Daniel menerangkan hampir semua yang memperdagangkan produk laut seperti ikan adalah Negara Singapura. Sedangkan masyarakat pesisir Indonesia hanya sebagai produsen bukan pedagangnya. "Yang bisa kaya itu pedagangnya bukan produsen," tutur dosen Teknik Kelautan tersebut. 
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa media sosial dalam internet sangat diperlukan bagi promosi potensi wilayah Banyuwangi. Hal ini merupakan contoh sederhana dari sederetan teknologi yang ada. 
Menilik teknologi berbasis maritim, diungkapkan Daniel energi yang digunakan harus hemat energi dan terbarukan. "Kurangi bahan bakar fosil dan miliki gaya hidup rendah energi," pesan Daniel.  Ia juga berpesan bahwa semua pembangunan wilayah berbasis teknologi tidak boleh merusak basis wilayah atau ekosistem sekitar. 
Tak kalah menarik, Abdullah Azwar Anas SPd SSi MSi Bupati Banyuwangi yang mendapat sesi pembicara kedua turut menaikkan riuh antusiasme peserta. "Saya berterimakasih kepada ITS atas terselenggaranya acara hingga kebermanfaatan ini," ungkap Anas. Ia mengaku telah memiliki kerjasama dengan ITS terkait fish finder atau alat penemu ikan di laut. 
Anas mengaku memiliki fokusan pada bidang pariwisata dalam mengembangkan ekonomi Banyuwangi. "Sudah saatnya menilik laut bukan hanya dari ikannya," tutur Anas. Ia melanjutkan bahwa laut memiliki jutaan potensi yang bisa mendatangkan banyak wisatawan. 
Banyuwangi sendiri sering didapuk sebagai tuan rumah festival kebudayaan. "Yang dulunya suka menjemur pakaian di pinggir pantai, sudah berkurang," ungkap Anas. Hal ini karena adanya festival dan banyak wisatawan yang berkunjung. 
Sedangkan Ir Fatkhur Rozaq MSi datang mewakili Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk menuturkan pengetahuannya. Secara umum ia menyampaikan pengelolaan dan konservasi biota laut. "Dalam pengelolaan perlu adanya penataan sesuai ciri wilayah masing-masing," ujar Rozaq. (dza/akh)

Berita Terkait