Mengusung tema Bright Future Ahead, acara pameran tersebut berlangsung selama empat hari di Ciputra World sejak Kamis (21/7) lalu. Berbagai karya TA mahasiswa Despro dipamerkan di sini. Mulai dari yang berbau seni hingga teknologi.
Cara kerja Air Purifier terbilang sederhana. "Udara masuk dari depan, lalu di proses di tengah dengan tiga filter. Yaitu prefilter, deodorizing filter, dan hepa filter. Selanjutnya udara kotor dibuang lewat atas," terang Febri. Lebih lanjut, menurutnya alat ini bisa meminimalisir virus bahkan bisa dikoneksikan lewat ponsel pintar.
Air Purifier memiliki penanda kondisi udara berupa lampu yang dapat berubah warna. "Merah menandakan udara sangat kotor, kuning menandakan udara aman, dan biru menandakan udara sangat bersih," ungkap mahasiswa angkatan 2011 tersebut.
Untuk pemasaran sendiri, pria yang kerap disapa Cecep ini mengaku belum terlalu yakin produk buatannya bisa laku di pasaran. Hal tersebut terjadi karena banyaknya khalayak yang belum mengenal alat ini. "Ingin diproduksi masal sih, tapi sulit. Soalnya susah juga buat dijual di pasaran," ujarnya.
Sebenarnya alat elektronik semacam ini, telah ada di Indonesia sebelumnya. Namun tak banyak masyarakat yang tahu, bahkan percaya akan fungsi dari alat tersebut. Febri berharap adanya pameran TA ini, dapat mengenalkan dan memberi bukti nyata terkait kemampuan dari alat buatannya. "Filter-filter ini bisa menjadi bukti jika udaranya bersih atau kotor," tandasnya. (mbi/hil)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung