ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
24 Juli 2016, 02:07

Kembangkan Surabaya Lewat Suara Warga

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejatinya masyarakat Surabaya adalah warga cerdas yang mau terbuka akan perubahan dan bisa bekerjasama secara tim dengan baik. Namun kepedulian warga akan kesehatan lingkungannya sendiri masih sangat rendah. 

Hal ini diungkapkan oleh IDAA Warmadewanthi ST MT PhD dalam seminar bertajuk The Innovative Planning and Development of Urban Infrastructure in Surabaya City, Sabtu (23/7). "Perlu adanya perubahan sistem komando dari pemerintah ke masyarakat yang umumnya adalah top to down," ujar wanita yang akrab disapa Warma ini.
Dirinya menjelaskan, sistem top to down adalah kebijakan pemerintah yang dilakukan searah kepada warga. Hal ini menyebabkan berbagai kebijakan pemerintah yang ada selama ini tidak berjalan secara efektif. "Perlu ada perencanaan baru yang inovatif, contohnya adalah pembentukan komunitas untuk menggalang partisipasi warga," terangnya.
Terhitung sejak 2005 lalu, Pemerintah Surabaya sudah memulai perubahan dalam sistem komandonya. Pemerintah kini menggunakan sistem bottom up dimana suara warga akan didengar dan dapat mempengaruhi kebijakan yang akan diberlakukan. "Salah satu buktinya adalah Program Surabaya Green and Clean," papar Ketua Jurusan Teknik Lingkungan ITS tersebut.
Tak hanya sekadar mempraktekkan sistem bottom up, Surabaya Green and Clean juga menarik warga agar terjun langsung mengatasi kesehatan lingkungannya. Mulai dari manajemen sanitasi, hingga pengolahan limbah domestik dan sampah yang akrab dengan kehidupan warga sehari-hari. "Ini menjadi contoh nyata kompaknya kerjasama antara pemerintah dengan warganya," ungkap Warma.
Seminar ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara Preparatory Committee (Prepcom)3 United Nation (UN) Habitat III. Para para pesertanya diajak untuk menyaksikan langsung Kampung Jambangan yang berkali-kali menjuarai Surabaya Green and Clean. Peserta dibawa langsung untuk menyaksikan bagaimana warga membuat bank sampah, hingga pembuatan asap cair sebagai pengganti formalin. (arn/hil)

Berita Terkait