Bertepatan dengan momentum daftar ulang SBMPTN 2016, SALAM dan TDC memanfaatkannya untuk mendulang untung. Tak hanya itu, berbagai organisasi mahasiswa ITS seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) pun turut serta dalam momentum tersebut.
"Dalam sehari kami mampu mendapatkan omzet sebesar 5 juta rupiah," ungkap Intan Nur Amalia, salah satu staff UKM TDC. Intan menambahkan, omzet yang didapatnya kali ini tak seramai saat daftar ulang SNMPTN lalu yang mencapai total omzet 29 juta rupiah.
Produk yang ditawarkan beragam, mulai dari seragam pelatihan, jas almamater, makanan, minuman, dan pernak-pernik ITS.
Intan juga menuturkan, mayoritas produk yang dijualnya merupakan barang pre-order atau memesan terlebih dahulu, sehingga untuk momentum Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) nanti hampir tidak ada agenda berjualan lagi.
"Produk sepatu dari TDC itu pesan di pengrajin, jadi butuh waktu sehingga tidak bisa mepet. Kalo Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) kan mepet jadwal tes," tambah mahasiswi Statistika 2014 tersebut.
Sedangkan SALAM merupakan satu-satunya stan penyedia informasi seputar maba seperti informasi mengenai penginapan sementara, penginapan gratis, informasi kos, beasiswa, dan lain sebagainya.
Selain itu, SALAM akan mengajak maba 2016 untuk hadir dalam acara talkshow bernama Survive On ITS (SONITS). Rencananya, SONITS akan diselenggarakan pada bulan Agustus mendatang.
"SONITS akan mengupas tentang kehidupan maba dan kehidupan mahasiswa di kampus perjuangan. Pengisi acaranya juga merupakan tokoh-tokoh pejuang kampus ITS," ujar Alifah Nur Aini selaku Steering Committee (SC) SALAM.
Mahasiswi yang kerap disapa Ifah tersebut berharap datangnya generasi baru di ITS akan menambah warna-warna kehidupan kampus perjuangan. (mbi/oti)