ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 Juli 2016, 16:07

Tahun Ketiga, Cadangan Karbon ITS Tinggi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Selaras dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020, PLH Siklus kembali melakukan perhitungan cadangan dan emisi karbon di ITS. Tim yang beranggotakan 37 orang tersebut menyimpulkan bahwa cadangan karbon di ITS cukup tinggi.
"Berdasarkan data, kampus ITS memiliki cadangan karbon cukup tinggi, yang dapat dilihat dari data CO2 ekuivalen," ungkap Prima Tama Setyasa, Ketua Divisi Bakti Alam Bakti Masyarakat UKM PLH Siklus. Tak hanya itu, tim menyimpulkan bahwa tingginya cadangan karbon tersebut juga didukung dengan keberadaan kawasan lahan hijau kampus.
Dalam kegiatan tersebut, pemerintah setempat juga turun tangan dalam mendukung perhitungan cadangan karbon di ITS. "Pemerintah hadir sebagai pengisi materi di kegiatan dan sebagai sponsorship," terang Prima. "Selama ini kita bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Dinas Perhutanan Provinsi (Perhutani) Jawa Timur," lanjut Prima.
Tak hanya pemerintah, tentunya kegiatan perhitungan cadangan karbon tersebut mendapat dukungan penuh dari ITS. Hal tersebut terlihat dari kegiatan tahunan ITS, yaitu gugur gunung, bersepeda, dan berkebun yang dilakukan bersama civitas academica ITS. 
"Dalam hal ini UKM PLH Siklus terwadahi dalam Bolo Eco Campus, yang merupakan aliansi organisasi lingkungan hidup se-ITS. Tak jarang bila ada tamu dari luar negeri kami sering dilibatkan," lanjut Prima.
Mengenai metode pengambilan data, tim menggunakan metode pendekatan alometris. "Perhitungan emisi dibagi menjadi sumber emisi kendaraan, sampah, dan konsumsi listrik," terang Prima.
Hasil dari perhitungan data tersebut didapat nilai cadangan karbon CO2 ekuivalen pohon sebesar 11519328 KgCO2,-e, pisang  158686,7 KgCO2,-e, mangrove 7569,088 KgCO2,-e, dan bambu 53267,839KgCO2,-e. Sedangkan besar emisi karbon yaitu transportasi sebesar 186,18 g/s, dan listrik 5500310,4 KgCO2/ tahun.
Tak sekedar menghitung cadangan karbon di ITS saja, Prima dan tim menghimbau untuk menghindari pelepasan cadangan karbon berlebihan ke udara. "Dapat dilakukan dengan kontrol penebangan pohon, reduksi gas pada sampah, dan mengurangi kebiasaan menggunakan kendaraan bermotor," terang Prima.
Sebagai mahasiswa, Prima menyarankan untuk menggunakan sepeda kayuh atau berjalan kaki ketika hendak ke kampus. 
"Tentunya data tersebut tidak akan memberikan dampak yang lebih terhadap perubahan lingkungan yang lebih baik terkait cadangan karbon, apabila tidak diiringi dengan action kita sebagai penggerak roda kehidupan dan perubahan di bumi ini," pungkas mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota (PWK) tersebut. (ifa/oti)

Berita Terkait