Pada Sabtu lalu Sapu Angin berhasil lolos technical inspection dan valid untuk melakukan dua kali run. Hal itu merupakan kesempatan terakhir untuk melakukan pemeriksaan inspeksi. Hasil yang pertama, konsumsi bahan bakar mobil Sapu Angin sebesar 174 km per liter dan yang kedua 182 km per liter. "Hal tersebut belum bisa memenuhi 90 persen catatan terakhir kami," ungkap A H Alif Ilhami, anggota tim Sapu Angin.
Shell Eco Marathon Challenge Drivers World Chapionship (DWC) merupakan ajang adu kecepatan mobil dengan bahan bakar yang irit tingkat dunia. Untuk dapat berlaga di DWC, Sapu Angin harus lolos kualifikasi SEM Eropa dengan syarat dua kali hasil valid dan perolehan 90 persen dari hasil SEM Asia di Filipina. "Alasan terkuat tim tersebut tidak diloloskan karena perubahan besar pada mobil dan dianggap sudah tidak orisinil," ujar anggota divisi body Sapu Angin.
Pria yang akrab disapa Alip ini menambahkan bahwa ia bersama tim ingin membuktikan bahwa mereka tidak mudah menyerah."Akhirnya terbukti mampu dua kali running dalam satu sesi, meskipun hal tersebut dibilang mustahil oleh panitia," terangnya.
Sementara itu Ir Witantyo M Eng Sc, pembimbing tim Sapu Angin menambahkan faktor lain yang menyebabkan timnya tidak lolos. Panitia lomba khawatir mobil akan mengalami breakdown dan mencelakai orang lain apabila dipakai untuk lomba DWC yang mengutamakan kecepatan. "Itu sebabnya alasan yang sama kenapa kita baru diperbolehkan mengakses boks pada Rabu sore. Mereka berpikir kita tidak akan bisa membangun kembali," pungkasnya kecewa. (ifa/hil)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi