Pada Monev kali ini, panitia membagi keseluruhan tim menjadi empat kelas dengan satu juri di tiap kelasnya. ”Jadi masing-masing juri akan menilai sebanyak 90 tim selama tiga hari. Keempat jurinya merupakan dosen dari berbagai perguruan tinggi di luar ITS, seperti IPB, Undip, Unesa, Brawijaya, dan perguruan tinggi lain,” ujar Manas Zulfikar ketua panitia Monev 2016.
Menurutnya tidak banyak perbedaan pada Monev eksternal tahun sebelumnya, hanya saja pada Monev kali ini mekanisme pelaksanaan presentasi tiap tim lebih teratur. ”Tahun ini kita buatkan jadwal presentasi tiap tim, jadi mereka tahu kapan waktunya maju presentasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari 271 proposal yang mengikuti Monev eksternal kali ini, secara umum ITS memiliki perwakilan tim pada enam cabang PKM. Yaitu 83 tim bidang Karsa Cipta (PKM-KC), 110 tim Penelitian (PKM-P), 33 tim Kewirausahaan (PKM-K), 14 tim Pengabdian Masyarakat (PKM-M), 28 tim Penerapan Teknologi (PKM-T), dan 3 tim Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH).
”Progres kemajuan tim yang mengikuti Monev eksternal sudah mencapai 80 persen, tinggal 20 persen lagi menuju Pimnas,” terang Manas. Meskipun diakuinya dana PKM yang turun baru 80 persen, nyatanya hal itu tak menjadi kendala bagi mahasiswa ITS untuk menyelesaikan PKM mereka.
Di samping itu, Bambang Dwi Argo, salah satu juri Monev eksternal menyatakan, terdapat sekitar 4500 tim PKM yang didanai dari seluruh Indonesia. Dari jumlah itu akan dipilih 440 tim PKM yang berhak melaju ke Pimnas 29. Ia melanjutkan, selain proposal dan laporan kemajuan, ada beberapa indikator lain yang juga dinilai pada saat Monev berlangsung. ”Mudah-mudahan selama tiga hari ke depan bisa berjalan dengan baik,” harap Bambang.
Acara tersebut resmi dibuka oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD. Meskipun menurutnya, bidang keahlian ITS hanya terbatas pada sains dan teknologi, Joni optimistis ITS bisa bersaing dengan universitas besar yang memiliki beragam jurusan. ”Warisi semangat kepahlawanan arek-arek Surabaya, meski sedang berpuasa tetap semangat,” ujarnya menyemangati.
Joni berpesan kepada 1224 mahasiswa ITS dari 271 tim untuk memberikan kesan yang terbaik kepada para juri. ”Semoga semuanya lolos dan apa yang kita lakukan ini merupakan investasi untuk dunia dan akhirat. Bermanfaat untuk institusi bangsa dan negara. Vivat !!!!,” tutupnya dengan teriakan lantang.
Dr Ing Doty Dewi Risanti ST MT, juri pada Monev internal saat ditemui ITS Online juga optimistis ITS bisa meloloskan 10 hingga 15 persen tim PKM ke Pimnas. Menurutnya, PKM setiap tahunnya memiliki keunikan. ”Untuk tahun ini banyak peserta yang mengambil tema penghematan energi dan alat bantu,” terangnya.
Doty, sapaan akrabnya menyatakan kebanggaannya karena satu karya PKM-P dari ITS sudah terpublikasi di jurnal internasional. ”Kami mengusahakan khusus untuk PKM-P harus terpublikasi di seminar nasional dan internasional, supaya bisa menaikkan peringkat,” tuturnya. Ia menambahkan hasil penilain dari Monev eksternal kali ini akan diumumkan pada bulan Juli mendatang. ”Kami berharap banyak yang lolos dan pialanya bisa kembali ke ITS,” harapnya. (mei/mis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung