ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
16 Juni 2016, 13:06

Selamat Jalan Sang Legenda

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tepatnya pada Rabu (15/6) pukul 13.55 WIB, Anggrahini menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya. "Bu Ang, begitulah sapaan akrabnya. Beliau adalah sosok yang sangat kuat dan tidak pernah mengeluh perihal penyakitnya," ungkap Prof Ir Indrasurya B Mochtar MSc Phd, salah satu murid Anggrahini.

Semasa hidupnya, Anggrahini dikenal sebagai salah satu contoh ilmuwan yang patut dijadikan teladan perihal pengabdiannya. Berbagai karya telah disumbangkan Anggrahini untuk Surabaya, bahkan Indonesia. "Beliau adalah sosok yang sangat konsisten, bahkan dua minggu sebelum meningal masih sempat mengecek pompa hujan di Wonorejo," tambah Indra.
Pengabdian Anggrahini, wanita kelahiran Mojosari tersebut berlangsung sejak dirinya masih menjadi mahasiswa di ITS. "Beliau adalah orang yang pergi menemui Ruslan Abdul Gani untuk menghadap Ir Soekarno guna meresmikan ITS pada waktu itu," kenang Indra.
Tak hanya itu, pengabdiannya juga masih lekat di ingatan ketika ITS masih memiliki dua jurusan, yaitu jurusan Teknik Mesin dan jurusan Teknik Sipil. "Ketika itu ITS mengalami kesulitan dana dalam mengikuti Pekan Olahraga (POR) hingga Anggrahini turun tangan dalam pencarian dana tersebut," ungkap Indra. Tak tanggung-tanggung, dana tersebut Anggrahini dapatkan dengan menari.
"Saat itu ITS menyewa gedung seni Taman Hiburan Remaja, nantinya mahasiswa yang menyaksikan pertunjukkan akan dikenai biaya yang kemudian akan digunakan untuk mengikuti POR," ujar Indra yang juga menjadi ketua Jurusan pada tahun 1999 hingga 2007 tersebut.
Indra melanjutkan, suatu ketika Anggrahini menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang sama dengan dirinya, yaitu University of Wisconsin Madison, Anggrahini menampilkan sendratari sebagai penari utama. 
"Malam itu merupakan malam penampilan seni untuk setiap negara, dan Ibu Anggrahini menampilkan sendratari sebagai penari utama. Koreografernya yaitu Prof I Nyoman Sutantra yang berasal dari Bali," kenangnya.
Indra menuturkan, bahwa Anggrahini merupakan sosok yang sangat berjasa bagi kampus perjuangan dan berpesan kepada mahasiswa ITS sebagai generasi penerus, patut mencontoh teladan yang telah  diberikan Anggrahini. "Kalaupun ada penghargaan yang diperuntukkan bagi dosen teladan seumur hidup, pastilah Bu Ang pemenangnya," pungkasnya. (ifa/oti)

Berita Terkait