Oleh : Dadang ITS |
242
|
Source : -
Dalam perhelatan SBMPTN 2016 ini, ITS menjadi koordinator tim validasi LJU untuk wilayah 3 dan 4. Wilayahnya mencakup Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Total terdapat 19 panitia lokal (panlok) yang menjadi tanggung jawab ITS untuk divalidasi LJU-nya.
Ketua Tim Validasi ITS Royyana Muslim Ijtihadie SKom MKom PhD mengatakan, sejak tahun 1991 memang ITS sudah dipercayakan untuk melakukan proses validasi. Dari berbagai panitia lokal yang ada di Indonesia timur, semuanya dikirimkan ke ITS guna diproses lebih lanjut.
Adapun alurnya adalah LJU dilakukan scanning, lalu dianalisis kebenarannya dengan data yang ada di pusat. Proses validasi tersebut mencakup nomor ujian peserta dan bidoata peserta dengan mencocokannya dengan data yang ada. "Setelah dilakukan proses scanning, analisis, validasi, kemudain hasil tiap-tiap panlok-nya dikirimkan ke pusat," urainya ketika ditemui di Gedung LPTSI, Kamis (2/6).
Meski begitu, lanjut Royyan, ITS tidak serta merta ikut campur dalam proses penyeleksian peserta hingga kemudian didapat peserta yang lolos. "Kita disini istilahnya hanya menyalin isi LJU menjadi softcopy saja, untuk hasilnya tetap diproses oleh panitia inti SBMPTN di pusat," jelas dosen jurusan Teknik Informatika ini.
Selama menjadi pihak validasi data LJU SBMPTN, dijelaskan Royyan tidak ada kendala berarti yang dialami. LJU tidak terbaca, dan masalah-masalah lain sangat minim terjadi. "Kalau pun terjadi kita sudah punya Standar Operasi Pelaksanaan (SOP) nya sendiri langkah-langkah apa yang harus dilakukan," ucapnya kepada ITS Online.
Sehingga, tambahnya, kita juga bisa menjamin transparansi dan kebenaran data peserta agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. "Sebab teknologi sekarang sudah canggih, juga meminimalisir adanya kesalahan. Kalau dulu yang sering jadi perhatian adalah menyoal kertas LJU-nya, tapi kan terus diperbaiki dan disempurnakan," ujar Royyan.(owi/hil)