Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan (BAKP) ITS, Drs Tri Budi Utama M S M mengungkapkan, terdapat 1342 calon maba ITS yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Peguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). "Hanya 1291 calon maba yang hadir, sehingga 51 orang lainnya otomatis dinyatakan batal menjadi mahasiswa ITS," ungkapnya.
Proses daftar ulang merupakan tahap lanjutan setelah sebelumnya calon maba melakukan verifikasi rapor, portofolio, dan tes kesehatan pada 23-27 Mei silam. Sebelumnya, mereka juga telah diminta untuk mengisi data diri dan berbagai dokumen pendukung di sipmaba.its.ac.id.
Dari 1342 mahasiswa yang diterima di jalur SNMPTN, Tri Budi mengungkapkan bahwa 139 diantaranya merupakan penerima beasiswa bidikmisi dan 15 orang mahasiswa jalur kerjasama dengan Kementrian Agama. "139 calon maba bidikmisi juga mengikuti seluruh rangkaian proses verifikasi data," ujarnya ketika diwawancarai ITS Online Rabu (2/6).
Bedanya, semua data calon maba bidikmisi akan langsung diverifikasi oleh dekan. Jika masih terdapat beberapa data yang diragukan, maka akan dilakukan visitasi ke rumah masing-masing.
"Data yang diisi termasuk foto diri, foto rumah, dan dokumen penjelas kondisi ekonomi keluarga. Ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan Uang Kuliah Tunggal (UKT)," jelas Tri Budi. Setelah seluruh data terverifikasi, lanjutnya, calon maba akan langsung memperoleh Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang mulai tahun ini berwujud smart card.
Hingga berita ini diturunkan, terdapat tujuh calon maba yang masih harus melalui proses visitasi tersebut. Tri Budi pun menjelaskan, ITS termasuk peguruan tinggi yang tegas menindak calon maba yang melakukan pemalsuan data. "Jika setelah visitasi ternyata terbukti datanya tidak sesuai, maka mereka tidak hanya gagal menerima Bidik Misi, tapi juga batal menjadi mahasiswa ITS," pungkasnya. (ayi/oti)