ITS menjadi salah satu lokasi penyelenggara dari salah satu tangkai lomba, Solo Vocal Pop. Ketua panitia, Dr Ing Ir Bambang Soemardiono menjelaskan, terdapat 15 tangkai lomba lainnya yang menjadi cabang Peksiminal ke-13 ini. "ITS sebagai penyelenggara dari tangkai lomba solo vocal pop saja," terang Bambang.
Sebanyak 34 peserta yang terdiri dari 17 peserta pria dan 17 peserta wanita mengikuti seleksi solo vocal pop ini. ITS sendiri telah mengirimkan dua delegasinya pada Peksiminal kali ini, yaitu Immarita Dinar dan I Putu Gede BPS. Hebatnya, keduanya berhasil membawa pulang kemenangan. Immarita sebagai juara tiga solo vocal wanita dan I Putu Gede sebagai juara harapan solo vocal pria.
Juara pertama putri dimenangkan oleh Agnes Cefira dari Universitas Merdeka Malang, Juara kedua yaitu Ruly Margaretha dari Universitas Brawijaya, ketiga yaitu Immarita Dinar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sedangkan juara harapan pertama putri yaitu Putri Almira dari Universitas Negeri Malang, dan juara harapan kedua yaitu Yovany Puspita dari Universitas Petra.
Adapun Juara pertama putra dimenangkan oleh Rudi Firmansyah dari IKIP PGRI Jember, juara kedua yaitu Dimas Gigih dari Universitas Brawijaya, dan juara ketiga yaitu Yoga Firmanto dari Universitas Adi Buana. Sedangkan juara harapan pertama putra yaitu Wahyu Brian dari Universitas Negeri Malang, dan juara harapan kedua yaitu I Putu Gede dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
"Kali ini ITS membuktikan bahwa ITS mampu menjadi penyelenggara tangkai lomba solo vocal pop, juga membuktikan bahwa ITS mampu mengirimkan delegasinya yang bagus," terang dosen Jurusan Arsitektuk tersebut. Tak hanya itu, menurut Bambang, ITS juga membuktikan bahwa mahasiswanya tidak ahanya berprestasi di bidang akademik saja, namun juga di bidang non akademik.
Tak hanya sebagai ketua panitia Peksiminal ke-13, Bambang juga merangkap sebagai salah satu dewan juri dengan total juri berjumlah tiga orang. Kedua juri lainnya yaitu Pritta Kartika dan Yuril Ayuril. "Pritta itu seorang penyanyi professional, sedangkan Yuril seorang musisi yang kini mempunya Studio sendiri, bernama Musik Desain Studio Surabaya," terang Bambang.
Mengenai penilaian, Pritta Kartika menjelaskan, ada kriteria penting dalam sistem penilaian solo vocal pop ini. Diantaranya yaitu teknik vokal, penghayatan, dan penampilan. "Semua kandidat mempunyai teknik vokal yang bagus-bagus, terutama yang lolos masuk tahap final," terang Pritta.
"Namun kebanyakan dari mereka masih labil dalam performa vokal. Ketika menyanyikan lagu wajib mereka sangat baik, belum tentu ketika mereka menyanyikan lagu-lagu pilihan. Begitu pun sebaliknya," imbuh Nuril. Menurutnya, hal tersebut didasari oleh mood masing-masing peserta yang berubah dalam menyanyi, ditambah selisih waktu menyanyikan lagu wajib dan pilihan yaitu satu hari. (oti/guh)