ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
03 Mei 2016, 21:05

Uji Coba GESITS, Ini kata Menristekdikti

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selepas melakukan prosesi peluncuran GESITS, Nasir dibantu rekan-rekan kru GESITS melakukan uji coba prototype. "Tadi sempat test ride sebentar dan saya rasa performance-nya baik. Tapi kan masih nyoba pelan jadi masih belum terlalu terasa seperti mengendarai motor sungguhan, Kalau saya jalannya cepet, nanti kalian gak bisa foto saya dong?" ujarnya sambil mengundang tawa para hadirin.

Satu-satunya komponen yang masih diimpor dari motor berkapasitas daya 50 Kilo Watt ini adalah baterai. Meski semua rekayasa komponen utama telah berhasil dibuat sendiri, baterainya harus diimpor dan masih perlu dikemas dengan baik oleh tim GESITS.

Oleh karena itu Nasir berpesan, perlu ada kolaborasi antar perguruan tinggi di Indonesia. Misalnya jika ITS telah membuat motornya, maka perguruan tinggi lain bisa menyediakan baterainya, supaya tidak bergantung pada impor. Sehingga perguruan tinggi di Indonesia tidak lagi bersaing dengan sesamanya. "Kita harus bekerjasama dalam mengawal Indonesia bersaing dengan negara lain," harapnya.

Dijelaskan Ketua Tim GESITS Dr Muhammad Nur Yuniarto, jarak tempuh motor listrik ini yaitu 80 sampai 100 kilometer untuk satu kali pengisisan baterai. Lama pengisian baterainya pun hanya memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam saja. "Desainnya berasal dari mahasiswa Desain Produk. Jadi tidak hanya mahasiswa Teknik Mesin, Teknik Fisika, dan Teknik Elektro saja yang terlibat, kita kolaborasi bersama," jelasnya.

Dilengkapi dengan system smartphone android,  jika harga motor listrik merek zero dihargai 250 juta, maka tim GESITS, lanjut Nur, bisa mengusahakan harga di bawah 20 juta. Proses sketsa dan brainstroming, desain rekayasa dasar, perhitungan dimensi, rekayasa detail, pemodelan, dan pembuatan prototipe dilakukan sendiri oleh tim.

Masih ada beberapa tahap lagi yang harus dilalui oleh GESITS, yakni tes uji dengan minimal 3000 km di berbagai medan dan kondisi. Perlu pemeriksaan durabilitas dan dan kondisi ekstrimnya. Selanjutnya baru revisi desain, lalu menuju cetak biru untuk siap diwujudkan. "Kami bertanggung jawab di bagian dalamnya sedangkan luarnya Garansido. Sebab saya yakin Garansindo lebih paham bagaimana pangsa pasar motor di Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, Nur juga mencoba melirik berbagai Unit Kecil dan Menengah (UKM) lain yang bisa dipakai untuk kerjasama. Supaya seluruh kompenen GESITS ini pun bisa dibuat oleh anak bangsa sendiri. Nur berharap GESITS nantinya bisa membawa perubahan perekonomian Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. "Kita masih punya waktu 1,5 tahun untuk menyempurnakannya," ucapnya. (owi/mis)

Berita Terkait