Menulis adalah akar dari dunia entertainment, begitulah yang dikatakan oleh pria yang akrab disapa Faza Meonk ini. Bahkan di era ini, julukan penulis tak hanya identik dengan menulis buku ataupun novel, melainkan membuat komik. Tak ayal, Faza lebih suka disebut sebagai Visual Entertainer. Lalu, apa saja tipsnya?
Di hadapan hadirin, Faza menyarankan untuk memperkaya pengetahuan, melalui bacaan dan pengalaman agar ide unik itu selalu muncul. “Ketika ingin membuat karya yang luar biasa, cobalah untuk mencari referensi diluar dari kesukaan kita," ujar peraih penghargaan Global Popularity Award dalam Webtoonist Day 2015, di Seoul.
Selanjutnya, pria kelahiran Bandung ini mengatakan bahwa bersosialisasi dengan orang baru turut menjadi solusi dalam pemunculan ide. "Sesekali ajak ngobrol orang yang tidak dikenal, seperti tukang bakso. Karena kita bisa tahu banyak sudut pandang orang yang berbeda-beda,†kata pria yang sudah merilis tujuh buku Si Juki.
Faza menambahkan bahwa melamun itu penting. Bahwasanya dari melamun kita akan memikirkan sebuah permasalah untuk mendapatkan solusi. Disitulah ide untuk melahirkan karakter Si Juki ini muncul, yakni melalui kegelisahan dari permasalahan yang ada.
“Saya melahirkan karakter Si Juki diawali dari kegelisahan. Dimana anak zaman sekarang lebih memikirkan status jomblonya, dibanding memikirkan ide untuk berkarya,†imbuhnya.
Namun tak ketinggalan tren, kisah Si Juki dibuat berdasarkan isu-isu yang sedang banyak dibicarakan. Kisah dalam komik ini dibuat humor dan bermoral, tujuannya agar karya relevan dengan pembaca. “Terkadang penulis hanya menulis saja tanpa tahu siapa pembacanya. Kita harus up to date untuk menarik minat pembaca,†pungkasnya.
Faza menuturkan kesuksesan Si Juki ini berawal dari kegencaran publikasinya di media sosial. Namun, penulis juga harus menjadi pendengar dan perespon yang baik di media sosial. "Pengguna media sosial tak sekadar penggemar, melainkan hipster dan hater,†tuturnya.
Setelah itu, konten yang ditulis pun harus relevan dengan tujuan pembuatannya. Yang terakhir, Faza menyarankan untuk tidak selalu berpuas diri. "Tunggu dulu, jangan merasa ide kita sudah paling baik. Percayalah masih ada ide yang 10 kali yg lebih bagus dari ide yang kita buat. Jadi jangan berhenti belajar," ujarnya. (mei/riz)