Festival budaya yang juga dikenal sebagai bunkasai dalam bahasa Jepang ini memiliki berbagai acara bagian dan wahana yang dapat dinikmati oleh pengunjung dengan cuma-cuma. Tak tanggung-tangung, Gedung BAAK ITS mulai dari lantai dasar hingga lantai tiga sengaja dikemas dengan dekorasi ala negeri sakura.
Panggung tegak berdiri sebagai pusat acara diisi oleh berbagai penampilan mulai dari lomba karaoke hingga band indie. Band-band pengisi acara adalah hasil seleksi oleh panitia yang sebelumnya telah mengirimkan video mereka. Sedang dua Japanese band lain yakni akiba dan vloid merupakan guest star.
Berbagai booth stand bazar juga turut meramaikan festival tahunan yang dikunjungi hingga ribuan orang ini. Disponsori oleh salah satu produsen takoyaki, Inochi juga menghelat lomba makan takoyaki. Makanan berbahan dasar gurita ini selalu berhasil menarik pengunjung Inochi setiap tahunnya.
Yang berbeda dengan Inochi tahun sebelumnya adalah Coswalk. Coswalk adalah lomba modelling dengan kostum-kostum ala karakter kartun Jepang. Kata coswalk berasal dari costume player dan catwalk yang kemudian disatukan sebagai nama lomba ini. Tak heran, warna-warni rambut dan pakaian pengunjung turut menyemarakkan gelaran Inochi 2016.
Peserta Coswalk akan memperagakan kostum yang mereka pakai di depan para juri dan pengunjung. "Ya selayaknya kontes modelling," ungkap Khatariz Novrizky, Ketua Pelaksana Inochi 2016. Tiga peserta terbaik berhak mendapatkan sertifikat dan sejumlah uang tunai.
"Selain itu, kali ini IFLS Nihongo Orimpiku (INO) juga serentak dilaksanakan dengan Inochi," ungkap Khatariz. INO adalah semacam olimpiade bahasa Jepang dengan berbagai kuis yang menyenangkan. Dilaksanakan di Teater A, INO yang biasanya terpisah dari Inochi kali ini bergabung. Pelajar SMA hingga mahasiswa berkompetisi menjadi satu dalam olimpiade ini.
Selain sebagai ajang kreativitas dan eksistensi, IFLS Inochi juga menjadi ajang kumpul para penggemar budaya Jepang di area Surabaya dan sekitarnya. "Kami berharap Inochi semakin baik kedepannya, tidak hanya respon dari luar ITS, tapi juga mendapat respon postif dari massa ITS," pungkas Khatariz berharap. (dza/ao)