ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
24 April 2016, 10:04

16 Mobil Masa Depan Beradu di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebelum mobil siap dilesatkan, terlihat hiruk pikuk laku peserta yang sibuk meracik reaksi kimia. Ada yang terlihat sibuk menimbang, mengukur atau mencampurkan beberapa bahan. Sedangkan beberapa lainnya sedang sibuk menghitung. Hal itu mereka lakukan demi mengejar ketepatan jarak laju mobil dengan reaksi kimia saat meluncur.

Sri Wisnu Purwonugroho, Relasi Publik ICECC mengatakan, ada sekitar 30 tim yang telah berminat dalam ajang ini. Namun pihak ICECC telah menyeleksi sedemikian rupa hingga hanya 19 tim terpilih dan diundang ke ITS. ”Dari 19, ada tiga yang berhalangan hadir, yaitu dari Bangladesh, Malaysia, dan Institut Teknologi Bandung,” jelas Wisnu. Dengan demikian, hanya ada 16 tim dari 9 perguruan tinggi yang berkompetisi.
Kesembilan perguruan tinggi itu ialah Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pembangunan Negara, dan Universitas Brawijaya. Sisanya adalah Politeknik Negeri Bandung, Universitas Indonesia (UI), Universitas Muslim Indonesia, dan ITS. Seluruh tim dari perguruan tinggi ini harus mengikut serangkaian kegiatan, seperti presentasi dan race.
Menariknya, Wisnu menjelaskan bahwa tidak ada mobil yang memakai sumber bahan bakar sama dalam kontes ini. Sehingga hal itu akan menambah daftar bahan bakar non-migas yang berpotensi menjadi sumber energi alternatif. ”Kami telah menyeleksi peserta,” ujarnya.
Salah satu peserta dari UI, Faraj Sungkar mengaku kompetisi ini sangat menantang karena tidak semudah yang dibayangkan untuk mencapai jarak presisi. “Data-data yang ada tidak selalu ideal dengan yang kita harapkan, selalu ada eror yang membuat melenceng. Jadi, ya harus sering-sering latihan,” ungkapnya pada ITS Online.
Faraj mengaku bahwa ia telah berproses selama satu tahun untuk menemukan racikan yang pas menggunakan campuran Sulfat dengan Asam Oksalat. ”Sayang, pada race pertama stopping kami kurang berfungsi dengan baik sehingga mobilnya berjalan dengan cepat dan melewati batas,” ujarnya.
Tim yang telah dua kali berkompetisi ini akhirnya mencatatkan jarak 8,43 meter padarace kedua. ”Saya berharap perlombaan seperti ini lebih sering diadakan,” harap Faraj.
Kompetisi yang diadakan di Gedung Robotika ini mengeluarkan Spektronics 11 dari ITS dengan jarak 10,99 meter. Lalu disusul Bhatarawijaya dengan 11,33 meter, dan Nayaka 4.0 dengan 11.36 meter. Nantinya hasil ini akan mempengaruhi 70 persen penilaian, dan 30 persen sisanya dipengaruhi oleh presentasi. (yan/ao)

Berita Terkait