Visi ITS adalah menjadikan kampus perjuangan ini sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. Visi ini didukung oleh program Impakt, yakni kerjasama perguruan tinggi antara Asia dengan Eropa. Program inilah yang mendatangkan Professor asal Sapienza University, Roma, Italia ke ITS.
Profesor yang akrab disapa Franco ini, mengungkapkan kedatangannya ke ITS merupakan pengalaman yang baru. Terutama, dalam hal mengajar mahasiswa Indonesia. "Pertama kali saya datang ke Indonesia, saya tidak mengetahui ITS. Saya sangat terkejut melihat para mahasiswi ITS menggunakan penutup kepala (kerudung, red)," ungkap Dosen Jurusan Genetika Molekular ini.
Kemudian, profesor yang memiliki hampir seratus publikasi jurnal dari penelitian ini, turut membuatnya lebih berpengalaman di bidang Genetika Molekular. Ia sudah pernah bertemu dengan para ilmuwan biologi terkemuka, seperti para penemu dan pencetus teori DNA. Hasil dari pertemuan tersebut, ia dapat lebih mematangkan ilmunya. Seperti, teori reparasi, replikasi dan mekanisme kematian DNA.
Franco pun lantas memaparkan penelitian yang berkaitan dengan hipotesa model replikasi DNA. Seperti, hipotesa model semikonservatif, konservatif, dan dispersif. Melalui penelitiannya ini, ia membuktikan percobaan Matthew Meselson dan Franklin Stahl, menggunakan bakteri Escherichia Coli.
Alhasil, dari penelitiannya ini dapat disimpulkan bahwa replikasi DNA yang benar adalah mengikuti pola semi konservatif. Dimana, dua rantai DNA lama dan rantai DNA baru disintesis pada masing-masing rantai. Hasil sintesis itu dihasilkan dua rantai DNA baru yang masing-masing mengandung satu rantai untaian tunggal induk dan satu untaian tunggal rantai DNA baru. "Teori inilah yang saya teliti dan pelajari selama ini," jelas Franco.
Lebih jauh, Dosen Biologi ITS, Nur Hidayatul Alami Ssi MSi merasa bangga atas kedatangan Franco ke jurusannya. Dikatakannya, materi yang disampaikan Franco memang sesuai dengan road map riset yang ada di Jurusan Biologi ITS. "Ini turut mendukung terwujudnya Lab Based Education (LBE) yang dicanangkan ITS, dimana saat ini jurusan biologi berencana mengaktifkan delapan grup riset dari delapan bidang yang ada di biologi," katanya.
Demi mewujudkan LBE ini, cita-cita Jurusan Biologi ITS dalam bidang publikasi penelitian menjadi lebih terdukung. "Seramah mungkin kita sambut tamu internasional, karena dari beliau kita bisa saling upgrade pengetahuan. Mahasiswa juga bisa tahu keilmuan dan teknologi terbaru di luar sana," pungkasnya.
Dosen yang akrab disapa Daya ini berharap Jurusan Biologi ITS dapat menjalin riset kolaborasi dengan akademisi luar. "Harapannya, akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara ITS dengan universitas luar, terutama dalam bidang riset dan penelitian," ujarnya. (riz/akh)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,