ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
13 April 2016, 08:04

ITS Nyatakan Serius Perbaiki Lingkungan Surabaya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"ITS merupakan gudangnya para ahli teknis infrastruktur, sehingga ITS bisa terlibat langsung dalam pembangunan kota Surabaya. Sementara itu, RAR bisa memberikan informasi seputar permasalahan di Surabaya," ujar Jamhadi, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, berbagai elemen membahas permasalahan lingkungan di Surabaya. Misalnya tentang sanitasi di Surabaya yang masih tertinggal dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Selain itu, pencemaran sungai turut dibahas dalam diskusi ini.

"Surabaya memiliki 16 ribu kepala keluarga namun tidak semuanya memiliki sistem toilet yang bagus. Masih banyak saluran toilet di surabaya yang dialirkan ke drainase sehingga Surabaya masih belum bisa dikatakan sebagai kota yang bersih," ujar Koordinator Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Permukiman, Dr Ir Agus Slamet MSc.

Meski begitu, beberapa solusi mulai diluncurkan seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang berada di Kejawan Putih. Alat pengolahan limbah tersebut merupakan karya Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD.

Sistem dari IPAL ini adalah mengolah limbah rumah tangga menjadi limbah komunal yang berada di bawah jalan. "Beberapa daerah sudah mulai menggunakan alat ini, masyarakat bahu membahu membangunnya," ujar Joni. Bahkan, Pemerintah Kota Surabaya pun berniat memproduksi massal alat ini untuk berbagai daerah di Surabaya.

"Sayangnya niat ini terkesan lambat karena terkendala hak paten. Bu Risma menyarankan agar saya mematenkan alat tersebut," ujar Joni. Hak paten tersebut tidak lantaran ia luncurkan mengingat tujuan awal terciptanya alat tersebut yaitu untuk membantu masyarakat sekitar.

Saat membahas reklamasi, salah satu pengamat kemaritiman Oki Lukito menyebutkan, Surabaya sudah terlalu banyak mereklamasi pantai. Ia sangat menyayangkan semakin maraknya reklamasi yang ada di Surabaya.

"Jika reklamasi ini terus berlangsung, utamanya di daerah pantai timur Surabaya, bisa-bisa Surabaya tenggelam," ujar Oki. Ia menyarankan agar ITS dapat menanganinya sebagai tenaga ahli dan memperingatkan pemerintah kota Surabaya untuk mengurangi atau bahkan menghentikan reklamasi yang ada di Surabaya.

Di akhir diskusi, Joni menyimpulkan bahwa masalah yang ada di Surabaya akan cepat selesai jika masyarakatnya juga antusias dalam membantu menyelesaikan masalah. Mengenai sanitasi dan masalah air, Joni berpendapat bahwa pentingnya komunikasi dari berbagai arah antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait dapat menjadi solusi. (oti/pus)

Berita Terkait