ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
14 Maret 2016, 14:03

Dalu, Dari Kepekaan Sosial Berbuah Prestasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Dalu sapaan akrabnya turut hadir untuk menerima penghargaan pada acara puncak hari jadinya Kampus ITS itu. Dies Natalis ITS ke 55 kemarin memang mendapuk tema yang mengedepankan kebermanfaatan ITS bagi masyarakat. Kala itu ITS memberikan penghargaan bagi sivitas akademika yang berprestasi termasuk mahasiswa, dosen, dan alumni.
Melalui kesepakatan bersama, senat kemudian memutuskan untuk memberikan penghargaan pada kategori alumni dengan kontribusi sosial yang terealisasi. Hal ini karena bidang inovasi teknologi dirasa sangat umum (mainstream). Pemberian penghargaan pada alumni dengan kontribusi sosial masyarakat ini juga diharapkan dapat menjadi model lulusan ITS yang menebar kebermanfaatan tanpa meninggalkan masyarakat. 
Dalu adalah orang yang terpilih menerima satu-satunya penghargaan alumni tersebut. Lewat GMH yang telah dirintisnya lebih dari satu tahun, alumnus asli Surabaya ini terus menebar kebermanfatan bagi masyarakat, khususnya warga Surabaya. GMH adalah sebuah organisasi sosial yang melakukan pembaharuan pada eks lokalisasi Dolly Surabaya. 
Program pemberdayaan masyarakat ini menyulap wilayah Dolly menjadi tempat wisata dan sentra oleh-oleh. Kegiatanya pun telah dikerjakan dalam kurun waktu setahun. Pembaharuan sosial yang GMH galangi lantas dianalogikan sebagai lukisan yang terdiri dari berbagai warna harapan masyarakat. Inilah yang mendasari nama gerakan tersebut. 
"Awalnya pasti kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak suka, bahkan ada preman yang menolak keberadaan kita," kenang Dalu saat memulai merintis GMH. Mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS ini bercerita tentang strategi pertama yang diterapkan kala itu yakni nonton bareng (nobar) pertandingan sepak bola. Dari situ, semakin banyak tanggapan positif dari warga. 
Aktivitasnya yang sering berkenaan langsung pada masyakat saat kuliah diakui Dalu menjadi salah satu agen ilmu yang sekarang ia aplikasikan. "Memang kuliahnya di Teknik Elektro tapi Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (Himatektro) dan BEM ITS sendirilah yang membentuk pola pikir saya," jelas pria berkacamata ini. 
Saat ini, GMH telah merambah pada bisnis. Selain eks lokalisasi Dolly yang dikelola GMH menjadi ikon wisata Kota Surabaya, keripik singkong Samijali juga telah menjadi produk andalannya. 
Sebagai warga asli Surabaya, Dalu mengaku memiliki beban moral dalam perbaikan eks lokalisasi Dolly. "Secara feel memang sangat mengena pada saya," ujarnya. Lebih dari itu, pria yang pernah menjadi mahasiswa berprestasi III Jurusan Teknik Elektro ini juga mengaku memiliki kesempatan untuk berkontribusi serta menyumbangkan ide dan pikirannya. "Perubahan Dolly merupakan simbol perubahan masyarakat dan wujud nyata revolusi mental," terang Dalu.
Belum lama setelah penghargaan pada Dies Natalis, GMH juga berhasil menyabet Juara 1 Kategori Lembaga Non Pemerintah, yakni pada Lomba Karya Penanggulangan Kemiskinan Pemerintah Kota Surabaya. Rekomendasi oleh Badan Pengabdian Masyarakat (Bapemas) membawa GMH sukses meraup Rp 7,5 juta. 
Kepada ITS Online, Dalu menyampaikan pesannya pada mahasiswa ITS. "Kalau tidak bisa menyelesaikan masalah sosial dalam masyarakat, minimal bisa meringankan," pesannya. Ia menjelaskan, masa mahasiswa adalah saat mengasah kepekaan sosial, sehingga di kehidupan pasca kampus kesempatan untuk menyalurkan passion dan kepekaan sosial ini bisa diimplementasikan. 
"Tanamkan juga pola pikir kebermanfaatan pada warga kampus, utamanya mahasiswa, ajak masyarakat untuk melakukan perubahan dan inovasi teknologi kemasyarakatan," pungkas Dalu. (dza/akh)

Berita Terkait