ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
10 Maret 2016, 18:03

Pulang ke Indonesia, Tim ITS Disambut Meriah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Penyambutan ini sangat perlu sebagai bentuk apresiasi yang tinggi atas usaha keras mereka selama ini," tutur Ir Bambang Pramujati MSc Eng PhD, ketua jurusan Teknik Mesin ITS yang juga ikut menyambut di Juanda. Mahasiswa dan beberapa dosen yang ikut menyambut ini pun rela menunggu sekitar satu jam sebelum tim yang ditunggu muncul di ruang kedatangan.

Setelah tim Sapu Angin dan Nogogeni keluar, mereka langsung dipeluk dan diberi ucapan selamat oleh rekan-rekannya dan beberapa dosen. Kegiatanpun dilanjutkan dengan mengantar jawara Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2016 ini untuk keliling kota Surabaya bersama atribut replika piala.

Arak-arakan ini melibatkan beberapa kendaraan seperti Bus ITS, mobil, motor, hingga pick up milik satuan keamanan kampus ITS. Rute perjalanannya meliputi Bundaran Aloha, Bundaran Waru, Jalan Ahmad Yani, Jalan Raya Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso, Jalan Moestopo, hingga kembali lagi ke Kampus ITS.

Sesampainya di kampus, lagi-lagi mereka juga disambut. Namun kali ini oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD ditemani beberapa petinggi institut. "Saya ucapkan selamat datang kembali kepada para pahlawan di depan saya. Terima kasih telah mengharumkan almamater ITS dan Indonesia dalam kejuaraan internasional," sambut Rektor ITS.

Penyambutan di depan Gedung Rektorat ini juga diiringi dengan pemberian kalungan bunga dan piala. Tak luput, di dalam acara ini ketua tim Sapu Angin, Rizkiardi Wilis Prakoso menyempatkan bercerita pengalamannya berlomba pada kontes mobil hemat energi itu.

"Ban kami sempat dituduh ilegal dan tidak bisa mengikuti lomba. Untungnya ada teman se-Indonesia yang bersedia meminjami ban agar kami bisa ikut," ceritanya di depan Rektor. Usut punya usut, ternyata tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung yang meminjami ban tersebut.

Kegiatan yang diinisasi keluarga mahasiswa ITS ini diakhiri dengan jamuan makan untuk semua orang yang ikut menyambut kepulangan tim Sapu Angin dan Nogogeni ini. Mobil yang dilombakan sendiri tidak bisa mengikuti penyambutan lantaran harus menempuh perjalanan tiga minggu dari Manila ke Surabaya. (yan/mis)

Berita Terkait