Sabtu (20/2), Bimo, sapaan akrabnya, yang mendalami bidang hidrografi atau geodesi kelautan, berbagi pengalaman sebagai seorang surveyor hidrografi di hadapan puluhan peserta. Dalam acara sharing session Hello Alumni besutan Himpunan Mahasiswa Geomatika (HIMAGE) ITS, ia memaparkan berbagai hal seputar dunia yang sedang digelutinya.
Bimo beranggapan keberadaan geodet, sebutan bagi lulusan geodesi atau geomatika, sebagai surveyor hidrografi untuk menunjang industri offshore merupakan suatu kewajiban. Diakuinya, surveyor hidrografi sudah mulai mengambil peran sejak proses awal pekerjaan seperti pembangunan platform, yakni bangunan yang digunakan untuk pengeboran dengan kedalaman 3000-4000 meter.
"Hasil survei berupa dokumen dan spesifikasi tender. Kita bisa tahu berat platform berapa dan alat apa saja yang akan didatangkan," urainya.
Menurut Bimo, segala hal yang berkaitan dengan penentuan posisi offshore merupakan tanggung jawab surveyor hidrografi. "Seorang surveyor hidrografi bertugas menentukan titik pengeboran dan posisi pipa untuk mengalirkan minyak dan gas ke tanker," ungkapnya.
Terdengar cukup sepele, Bimo mengingatkan bahwa disaat terjadi kebocoran pipa, di saat itu pula seorang surveyor hidrografi menjadi pusat perhatian. "Hanya surveyor hidrografi yang tahu letak pasti pipa yang bocor. Kami bisa menentukan posisi dengan teliti menggunakan metode Long Baseline (LBL)," terang pria asli Tangerang, Jawa Barat ini.
Bimo melanjutkan, kelalaian dalam penentuan posisi alat justru akan berakibat lebih fatal lagi bagi keselamatan para pekerja. "Bisa-bisa menimbulkan kebakaran platform," ulasnya.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan survei hidrografi juga dikatakannya terbilang sangat mahal sehingga peran surveyor hidrografi sangat krusial dalam memangkas biaya dan efisiensi waktu pekerjaan. "Kapal yang digunakan untuk survei hidrografi menghabiskan biaya Rp 5 milyar per hari. Kalau tidak tahu lokasi, bisa menghambat pekerjaan hingga berhari-hari," ujarnya.
Untuk mempermudah pekerjaan, surveyor hidrografi dibantu dengan suatu alat bernama Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV), yakni semacam drone (pesawat tanpa awak, red) yang beroperasi di bawah laut. "ROV digunakan untuk menginspeksi bawah laut dan akan berjalan di atas pipa untuk mengecek apakah posisi pipa sudah sempurna, menggantung, atau malah tenggelam," terangnya.
Lebih lanjut, ia bercerita selama di dunia kerja, Bimo merasakan betul banyaknya disiplin ilmu yang harus dipelajari. Mulai dari bathymetri, oseanografi, geofisika, hingga geoteknik. Bahkan, Bimo mengaku belum pernah mendengar perihal geoteknik selama dirinya mengenyam bangku perkuliahan.
Geoteknik sendiri merupakan ilmu yang digunakan dalam tahap konstruksi untuk mengetahui daya dukung tanah. Biasanya hal ini digunakan dalam penentuan bisa tidaknya pembangun infrastruktur migas di suatu wilayah dilakukan. "Intinya, semua ilmu yang dipelajari selama berkuliah akan terpakai. Tidak ada ilmu yang sia-sia," pesannya.
Pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi tak menghalangi Bimo untuk terus berkarier di industri ini. Pergi meninggalkan keluarga untuk bekerja di laut lepas selama berbulan-bulan tanpa adanya jaminan pulang kembali dengan selamat tidak juga menciutkan nyalinya.
Bimo justru memilih untuk menanggapinya dengan santai. "Ini passion saya. Lagi pula, sebanyak 99,9 persen para pekerja kami untungnya bisa pulang ke rumah dengan selamat," candanya. Menurut Bimo, tidak ada alasan untuk takut karena pihak perusahaan telah berupaya menjamin keselamatan pekerjanya secara baik.
Bukan tanpa alasan, Bimo pernah merasakan betul bagaimana komitmen perusahaannya terhadap keselamatan para pekerja. "Keselamatan itu yang utama. Kami pernah menghentikan pekerjaan selama 12 jam hanya karena ada pekerja yang kurang beristirahat," tukasnya. (fah/man)
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr