ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
20 Februari 2016, 14:02

Indocor ITS SC Bahas Korosi di Kultam

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Karat yang terjadi akibat proses korosi sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jumlah kecil, sifatnya tak begitu merugikan. "Namun jangan ditanya jika dalam skala besar. Begitu berbahaya," tegas Erfan Yudianto pada kultam itu.

Membuktikan ucapannya, Erfan lantas menayangkan rekaman ledakan pipa gas yang terjadi di Taiwan Januari 2014 silam. "Bisa separah ini dampak yang dihasilkan," ujarnya saat video itu menampakkan kebakaran akibat ledakan tersebut.

Pria yang sengaja diundang Indonesian Corrosion Association (Indocor) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Student Chapter ini kemudian memaparkan bahwa faktor penting yang mempengaruhi terjadinya korosi adalah kondisi lingkungan di sekitarnya.

"Biasanya keadaannya seperti ini. Penanaman pipa dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan. Namun setelah pipa ditanam, bertahun-tahun kemudian didirikan pabrik. Bahkan rumah-rumah yang aktivitasnya bisa menimbulkan korosi," jelasnya menilik fenomena yang sering terjadi.

Tak hanya itu, Erfan yang merupakan Mechanical Engineer di PT ISARGAS tersebut membeberkan bahwa masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum memahami krusialnya masalah korosi. "Di Gresik contohnya, pipa-pipanya terpasang semrawut. Lebih-lebih, ada pipa yang dipasang di bawah rel kereta," ungkap Erfan.

Oleh karena itulah, dalam kultam yang bertajuk Corrosion Problem During Gas Production and Its Mitigation ini dijelaskan bagaimana perawatan untuk menanggulangi korosi. Salah satu yang paling baru menurut Erfan ialah pengaplikasian Wax Tape.

Diproduksi oleh Trenton yang bermarkas di Michigan, Amerika Serikat, Erfan mengatakan bahwa produk tersebut dapat memberi perlindungan terhadap korosi hingga 35 tahun lamanya. "Padahal biasanya hanya bertahan satu bulan," tandasnya.

Mengenai mekanisme pemakaiannya, pria yang datang mengenakan baju kotak-kotak ini menjelaskan dengan sederhana. "Wax tape ini melindungi pipa dari air yang masuk, prinsipnya seperti daun talas," ucapnya disahut pertanyaan peserta lain terkait alat tersebut. (sva/akh).

Berita Terkait