ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 Februari 2016, 17:02

Berbagi Pengalaman, Ini Curhatan Alumni Geomatika

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bertempat di Gedung Jurusan Teknik Geomatika ITS, kegiatan yang bertajuk The Stars Shine for 15th HIMAGE ITS tersebut mengundang ketiganya untuk membagikan pengalaman mereka di dunia kerja. Mereka adalah Intan Yulia Antasari ST, Yanuar Bimoro ST, dan Andy Dediyono ST Mec Dev MAPPI.

Dalam pemaparannya, Intan menyatakan bahwa keberadaan geodet (lulusan Teknik Geomatika, red) sangat dibutuhkan di Indonesia. "Kita punya peranan yang besar meskipun masih sering dipandang sebelah mata," tegas perempuan asal Jombang ini.

Menggeluti bidang geospasial, Intan menuturkan bahwa peran seorang geodet yang identik sebagai tukang bikin peta ternyata lebih krusial dari yang orang lain kira. "Di Badan Informasi Geospasial (BIG), kita memanajemen data dan mengatur hubungan antar instansi. Intinya, kita bertindak sebagai regulator, acuan bagi setiap instansi," ujarnya.

Menurut Koordinator Keahlian Kerjasama K/L/PEMDA 2015 BIG ini, dalam selembar peta, terkandung beragam informasi yang menyangkut aspek keruangan. "Banyak daerah yang butuh peta dasar untuk tata ruang mereka," terang alumnus Teknik Geomatika ITS angkatan 2004 tersebut.

Senada dengan Intan, Bimo yang bekerja di bidang hidrografi sebagai Project Manager di Pageo juga beranggapan bahwa keberadaan geodet sebagai surveyor hidrografi untuk menunjang industri offshore (minyak dan gas lepas pantai, red) merupakan suatu kewajiban.

Menurut Bimo, segala hal yang berkaitan dengan penentuan posisi dalam offshore merupakan tanggung jawab surveyor hidrografi. "Mereka bertugas menentukan titik pengeboran dan posisi pipa untuk mengalirkan minyak dan gas ke tanker," ungkap alumnus Teknik Geomatika ITS angkatan 2002 tersebut.

Meski demikan, ternyata surveyor hidrografi juga sangat berperan jika terjadi kebocoran pipa. "Hanya mereka yang tahu letak pasti pipa yang bocor," terang pria asli Tangerang ini.

Lain lagi dengan Dedi, alumnus Teknik Geomatika ITS angkatan 2000. Di saat Intan dan Bimo berkarir di bidang dengan prospek yang terbilang jelas, pria kelahiran Pamekasan 32 tahun silam ini justru memilih untuk menekuni bidang aset dan properti.

"Jadilah yang pertama atau jadilah yang terbaik. Karena saya bukan yang terbaik dibandingkan dengan yang lain, maka saya jadi yang pertama memulai di bidang ini," kelakarnya saat ditanya perihal alasan.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT Geomozaic Indonesia ini menyatakan bahwa sejak awal dirinya memang memiliki minat lebih di bidang ilmu penilaian tanah. "Setahu saya, tugas utama seorang sarjana itu bukan mencari kerja, tapi menciptakan lapangan kerja," ungkap pria yang menyelesaikan studinya di ITS selama 3,5 tahun ini. (fah/pus)

Berita Terkait