ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
19 Februari 2016, 05:02

Berrybenka Ajak Mahasiswa ITS Menjadi Technopreneur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Adalah mitos seorang entrepreneur haruslah memiliki modal untuk sekarang ini. Hal itu diungkapkan Danu Wicaksana ST MBA, direktur manajer Berrybenka. Selain itu, ia juga mengatakan seorang entrepreneur tidak harus bekerja full time, dengan kata lain seorang mahasiswa yang prioritas utamanya kuliah juga bisa menjadi entrepreneur.
Dalam sharing session yang digelar di Gedung Rektorat ITS itu, Danu memberikan resep penting untuk menjadi entrepreneur. Resep yang pertama tentang ide atau produk yang direncanakan untuk dijual. 
"Untuk kelas mahasiswa, kita tidak perlu memikirkan ide-ide yang besar seperti Go-Jek. Yang penting, ide kita berbeda dan dibutuhkan. Atau bisa juga ide yang kita tawarkan mampu menjadi yang terbaik diantara pesaing lain," ujar Danu.
Resep yang kedua ialah partners. Danu menyarankan agar memilih partner yang bisa melengkapi kekurangan yang kita miliki. "Jangan memilih partner bisnis atas dasar teman sendiri, karena malah banyak cerita persahabatan itu hancur gara-gara bisnis," ungkap Danu dengan tersenyum.
Visi yang jelas dan selalu berpikir positif menjadi resep selanjutnya. Yang terakhir tentunya ialah mengeksekusi bisnis tersebut. "Banyak yang menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk memikirkan ide, namun eksekusinya kurang," ujar pria kelahiran Semarang ini.
"Kalau tidak ingin mengambil resiko, bisa bergabung menjadi reseller bersama Berrybenka dan HijabBenka. Dengan begitu mahasiswa tidak perlu pusing memikirkan produk, tinggal modal ngomong dapat duit," cetusnya. 
"Kami memang memiliki ribuan reseller seluruh Indonesia, tapi untuk daerah Jawa Timur itu masih sedikit sekali," ucapnya. Untuk menjadi reseller Berrybenka sendiri tidak membutuhkan biaya apapun. Caranya bisa dilakukan dengan mengirimkan e-mail ke reseller@berrybenka.com atau membuka website resmi berrybenka.com 
Selain bisa menjadi reseller fasilitas yang diberikan Berrybenka untuk mahasiswa adalah menjadi suplier. "Jadi yang punya koleksi pernak-pernik cantik, bisa dititipkan kepada kami untuk dijual," tukasnya. (yan)

Berita Terkait