Sebagaimana kita ketahui bahwa di ITS terdapat lima fakultas dan JTI termasuk ke dalam Fakultas Teknologi Industri (FTI). JTI sendiri mempunyai visi yang secara umum mendukung visi ITS untuk menjadi universitas dengan reputasi internasional.

Bukti nyatanya adalah diperolehnya akreditasi ASEAN University Network (AUN) yang dilanjutkan dengan Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) meski masih dalam proses persetujuan. Adapun fakta lain yakni diselenggarakannya kelas khusus (kelas Q) berbahasa inggris sebagai bahasa dasar pengajaran.

"Untuk saat ini Kelas Q di JTI memang baru ada satu , namun ke depan diharapkan akan menjadi semakin banyak," ungkapnya. Ia menambahkan lulusan dari Kelas Q akan mendapat sertifikat khusus yang menyatakan bahwa ia lulus melalui kelas yang sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris.

Alumnus SMA Taruna Nusantara ini menjelaskan terdapat lima macam laboratorium yang merepresentasikan lima fokusan utama di JTI ITS. "Bidang keilmuan dasar yang dipelajari di JTI secara umum adalah matematika, fisika dan ekonomi yang dicakup oleh lima laboratorium dengan fokus berbeda," ulasnya.

Kelima laboratorium tersebut adalah Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (EPSK), Laboratorim Pengembangan Sistem dan Manajemen Industri (PSMI), Laboratorium Sistem Manufaktur (Siman), Laboratorium Komputasi dan Optimasi Industri (KOI) dan Laboratorium Logistics & Supply Chain Management (LSCM).

Teruntuk laboratorium LSCM, JTI ITS memiliki nilai lebih. Hal ini dikarenakan masih jarang sekali universitas di Indonesia yang memiliki laboratorium semacam ini. JTI ITS pun memiliki professor pertama di Asia dalam bidang ini.

Lulusan JTI diyakininya bisa masuk ke semua lini pekerjaan mulai dari teknokrat, sistem analis, manajer, staf pengajar, SDM, peneliti, pengusaha serta bidang pekerjaan lainnya. Hal ini pun dibuktikan dengan kerja sama JTI dengan banyak perusahaan dan persebaran alumni di berbagai posisi serta lokasi.

Di akhir, Angga pun berharap melalui kompetisi ini para semifinalis yang sebagian besar terdiri dari siswa kelas tiga SMA setidaknya dapat memahami keilmuan yang menjadi fokusan di JTI ITS. "Masa sudah jauh-jauh datang ke surabaya tapi tidak mendapat pengetahuan apa-apa," selorohnya. (qi/man)