ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
17 Februari 2016, 15:02

Mahasiswa ITS Manfaatkan Angklung Untuk Pendidikan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kluntung, adalah nama komunitas angklung di JTF. Diawali dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mereka kini telah menerapkan pengajaran angklung ke desa Kalisari Damen, Surabaya. Melihat masyarakat yang begitu antusias, Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika akhirnya tak tinggal diam untuk turut mengembangkan komunitas di JTF itu sendiri.

Komunitas ini telah lahir sejak April 2015 lalu. Ketua Kluntung Achmad Syarif Hidayat mengatakan angklung harusnya bisa digunakan sebagai media pendidikan moral. "Misalkan notasi nada do dilambangkan dengan sifat baik dan murah hati," tukas mahasiswa angkatan 2014 ini.

Syarif juga menegaskan bahwa sebenarnya esensi permainan angklung ini adalah kerja sama tim dan tidak egois. "Memainkan angklung tidak bisa hanya satu orang, sehingga mau tidak mau mereka akan menjadi komunikatif dan lebih peka", tekannya.

Kini, komunitas yang hampir berusia satu tahun ini telah banyak berkreasi. Salah satunya adalah memadukan angklung dengan berbagai kesenian modern. "Kami mengkombinasikan dengan alat musik modern dan flashmob," ujarnya kepada ITS Online.

Tak jauh berbeda dengan Kluntung, walaupun sama-sama berumur jagung, Jurusan Matematika ini juga menerapkan pengajaran angklung untuk kampung binaannya di Wonorejo, Surabaya. Pengajaran ini dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) sejak Oktober 2015 lalu.

Neni Imroatus Sholikhah, Ketua Departemen Community Service Himatika mengaku mereka dibimbing langsung oleh Komunitas Angklung Surabaya. "Kami masih baru, jadi butuh pengajaran intensif di awal dari House of Angklung Surabaya (HoAS) untuk diajarkan ke anak-anak Desa Wonorejo," jelasnya.

Tujuan utama mereka tidak lain adalah melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia di kalangan anak-anak. Namun di sisi lain, mereka juga ingin memfasilitasi anak-anak desa tersebut untuk tampil di acara besar ITS.

"Semakin sering tampil di acara besar ITS, maka mereka semakin bersemangat. Kami juga ingin mereka terdorong mengejar cita-cita mereka hingga sampai ke perguruan tinggi," pungkas Neni. (riz/pus)

Berita Terkait