Setelah dibuka pada November lalu, nampaknya banyak siswa dan mahasiswa yang ingin menguji kempampuan mereka dalam kompetisi ini. Hal terlihat dalam tiga sub-acara, yakni EPC (Engineeing Physics Challenge), ILTC (Indonesian Line Tracer Competition), dan SNOW (Smart Innovation Of Writing).
Pada EPC sendiri, Muhammad Muhajid Abrori, ketua pelaksana mengaku jumlah peserta membludak dari target yang ditetapkan. "Tahun lalu hanya 1946 peserta, namun Alhamdulillah tahun ini ternyata bisa sampai 2346 peserta," ucapnya menjelaskan Olimpiade Fisika tingkat SMA se-derajat ini.
Lain halnya dengan SNOW, lomba karya tulis ilmiah ini mampu menarik 539 abstrak dalam pelaksanaannya meskipun hanya sepuluh tim yang nantinya lolos mendapatkan kesempatan melakukan presentasi hasil karya. "Tema smart building yang baru dimunculkan tahun ini memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta untuk memunculkan ide dalam mengatasi permasalahan bangsa," ujarnya.
Meski begitu, pada ILTC, Abrori mengatakan peningkatan kualitas kompetisi robot tahun ini justru berdampak pada menurunnya jumlah peserta. Diakui, pihaknya memang meningkatkan kualitas track, line, dam tingkat kerumitannya. "Hal ini dilakukan agar kompetisi robot ILTC ini benar-benar brgengsi mengingat antusiasme pelajar Indonesia terhadap robotik sudah besar," terangnya. (fai/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung