Ketua pelaksana EPW 2016 Muhammad Mujahid Abrori mengaku cukup terpukau dengan antusiasme peserta tahun ini. Pasalnya, saat itu kawasan ITS sempat diguyur hujan saat pelaksanaan kompetisi.
Pria yang akrab disapa Abrori ini menyatakan adanya peningkatan peserta yang cukup drastis dari tahun 2015 ke tahun 2016. "Target kami adalah 2300 tim. Namun karena tingginya minat peserta, kami menerima hingga 2346 tim," ungkap pria asal Gresik ini.
"Surabaya dan Sidoarjo merupakan rayon terbesar, karena diikuti lebih dari delapan ratus tim," imbuhnya. Selain itu, penambahan Bandung sebagai rayon baru turut membantu dalam menarik minat peserta untuk bergabung dalam acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF) ITS ini.
"Peserta dihadapkan dengan soal fisika dan matematika terapan dengan tingkat kesulitan yang berbeda," tuturnya. Terdapat tiga tingkat kesulitan yaitu easy, medium, dan advance. Dari babak penyisihan ini, selanjutnya diambil dua persen peserta dengan nilai tertinggi dari semua rayon dan lima persen peserta dengan nilai tertinggi di setiap rayon.
Selain olimpiade fisika, acara pagi itu juga diramaikan oleh bazar makanan dan pernak-pernik dari kampus perjuangan ITS. Mulai dari tas, baju, gantungan kuci, jaket, hingga topi dijual di sana. "Bahkan panitia juga menyediakan photoboth bagi peserta yang ingin berfoto dengan ikon EPW 2016, Epimon," ujarnya. (bal/pus)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung