ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
30 Januari 2016, 11:01

Doktor Baru ITS Cetuskan Integrasi Pemukiman Nelayan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kelurahan Labuan Bajo di Kawasan pesisir Donggala, Sulawesi Tengah, memiliki pemukiman nelayan dengan potensi daya tarik berupa wisata alam dan budaya. Hal inilah yang melatarbelakanginya mengangkat pengembangan kawasan melalui sudut pandang dunia arsitektur.

Menurutnya, hal ini dapat dilihat dari kunjungan wisatawan yang semakin meningkat tiap tahunnya. Namun, fakta menyebutkan masyarakat nelayan di wilayah tersebut umumnya masih berpenghasilan rendah. "Mereka itu kan termiskin di Indonesia. Sementara luas laut kita itu tiga berbanding satu. Bagaimana korelasinya bisa jadi miskin," ungkap dosen Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako, Palu ini.

Kondisi tersebut akhirnya mendorong pria berusia 51 tahun ini untuk mendayagunakan ruang dan aktivitas untuk menyatukan kepedulian sosial dan kepedulian ekonomi masyarakat. Baginya, tujuan penelitian yang dilakukannya adalah menemukan keterkaitan antara hubungan dan integrasi ruang pemukiman nelayan dengan ruang ekowisata pesisir.

Dengan begitu, lanjutnya, hasil kajian dapat digunakan untuk mengembangkan potensi ruang pemukiman nelayan. ”Bangsa kita ini apa yang tidak ada? Kita hanya kalah pada perspektif filosofi dan teknologi," papar pria yang telah mengenyam pendidikan di ITS selama hampir 13 tahun tersebut kepada ITS Online.

Ia pun menyebutkan berdasarkan analisis diketahui sebaran ruang perdagangan dan ruang jasa eksisting mempunyai radius 7-45 meter. Untuk industri abon ikan memiliki radius 44-121 meter sedangakan bagi pembuatan minyak kelapa hanya 79,5 meter.

Dari data tersebut, ia meyakini integrasi ruang pemukiman nelayan dengan ekowisata pesisir di Kota Donggala dapat digunakan sebagai alat pengembangan aspek sosial perekonomian dan pengembangan wilayah sesuai potensi setempat.

Hasil penelitian menunjukkan model integrasi ruang pemukiman nelayan dengan ekowisata pesisir dapat dirangkum menjadi empat fungsi ruang. Yaitu ruang aktivitas sosial, ekonomi, jasa, dan industri. Selain itu, modelnya pun dipengaruhi oleh faktor fisik, sosial, dan budaya. (mbi/man)

Berita Terkait