Bekerja sama dengan Jurusan Teknik Geofisika dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jawa Timur. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS. Seminar ini menghadirkan beberapa pakar di bidang geologi. Seperti Tim Peneliti Katastrofi Purba dan para pemerhati sejarah.
"Dalam seminar ini ITS memaparkan hasil-hasil penelitian dan pengabdian yang sudah dilakukan selama ini," papar Ir Amien Widodo Msi, Ketua PSKBPI ITS. Lelaki yang akrab disapa Amien ini menerangkan bahwa Stephen Ophenheimer pernah melakukan pemetaan DNA manusia yang ada di permukaan bumi. Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keturunan yang sama dengan orang-orang yang ada Afrika Tengah.
"Manusia-manusia ini bermigrasi ke berbagai arah salah satunya menuju ke Indonesia sejak 80.000 tahun yang lalu," tutur Amien. Tapi 75.000 tahun sebelum Masehi terjadi letusan Gunung Toba yang menyebabkan musnahnya sebagian besar populasi makhluk pada saat itu. Setelah kejadian itu, manusia Indonesia menyebar ke seluruh dunia, mulai dari Asia, Australia, Eropa, Amerika hingga Amerika Selatan.
Menurutnya yang menjadi pertanyaan adalah apakah manusia di negeri ini diam saja dalam gua tanpa melakukan sesuatu. "Atau bisa saja mereka (para leluhur, red) membuat sesuatu akan tetapi hal itu punah, hancur, hilang, dihilangkan atau bahkan disembunyikan," tambah dirinya.
Sebagai salah satu pusat studi di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). PSKBI dibentuk untuk menjalankan visi dan misi ITS agar berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang kelautan dan energi berwawasan lingkungan.
Amien berharap ITS dapat terus memanfaatkan segala sumber daya dan teknologi yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Semisal mencari dan merangkai kembali sejarah yang hilang. "Sehingga bisa menjadi fondasi berpijak generasi sekarang dan generasi yang akan datang," pungkas dosen Jurusan Teknik Geofisika ini. (owi/hil)