Oleh : Dadang ITS |
508
|
Source : -
Setelah gagal menjadi PUI binaan pada tahun 2014 karena dianggap teknologi yang diciptakan kurang spesifik, kali ini Pusat Studi Energi ITS akhirnya berhasil meraih penghargaaan menjadi PUI binaan dengan mengusung tema sistem dan kontrol otomotif bidang mobil listrik .
Menurut Dr Eng Ir Prabowo, M Eng selaku Kepala Pusat Studi Energi , ITS sengaja mengajukan proposal dengan tema sistem dan kontrol otomotif karena dinilai mampu untuk di uji dan sudah menghasilkan produk yang telah di pasarkan. Selain itu juga sistem dan kontrol otomotif ini dianggap memenuhi Key Performance Indicator (KPI) .
Lanjutnya, Proposal yang diajukan harus memilki master plan yang menjadi acuan panitia dalam penilaian . Master plan tersebut terdiri dari lima indikator yang masing – masing bernilai 200. Lima indikator tersebut adalah Organisasi, Research/IPTEK, Diseminasi, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Jaringan . "ITS berhasil memperoleh nilai 850 dari total indikator tersebut sehingga bisa menjadi PUI binaan dan dibina oleh Kemenristek Dikti hingga tiga tahun mendatang" jelas Prabowo , Dosen Mesin ITS tersebut.
Untuk menjadi PUI seutuhnya, ITS menetapkan beberapa target yakni menghasilkan prototype dan hak paten yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas dari pada publikasi berupa riset yang berdampak individu saja.
Target yang ingin dicapai oleh ITS diantaranya menghasilkan sistem dan kontrol otomotif yang layak pakai bagi sepeda motor dan mobil baik listrik maupun konvensional, menghasilkan produk sepeda motor listik dan mengembangkan infrastruktur seperti charging station. Selain itu , ITS juga menargetkan untuk menciptakan 10.000 mobil listrik pada tahun 2018 mendatang.
Prabowo mengatakan pada 2016, Pusat Studi Energi akan mengajukan proposal untuk mengubah status ITS dari PUI Binaan menjadi PUI dengan cara memperbanyak prototype secara berkala dan mengembangkan sistem dan kontrol otomotif dalam kurun waktu setahun . "Kalau bisa maju menjadi PUI dalam setahun mengapa harus menunggu tiga tahun?" ujar alumni mesin 1989 tersebut
Diakhir wawancara Prabowo berharap agar kedepannya ITS memiliki perusahaan – perusahan kecil sendiri untuk mengelola inovasi sistem dan kontrol otomotif ini sebagai branding ITS yang dapat dinikmati masyarakat luas.(jel)