Oleh : Dadang ITS |
246
|
Source : -
Seperti pelantikan sebelumnya, kegiatan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) pengangkatan senat akademik oleh protokoler. Seluruh nama anggota senat dari berbagai jurusan di ITS dibacakan tanpa terkecuali.
Rampung pembacaan, penandatangan SK pun dilakukan. Tak ketinggalan, pidato Joni sebagai ritual wajib dalam setiap pelantikan pun dibacakan. Lewat pidatonya Joni berpesan agar semua anggota senat akademik mengemban amanah dengan niat beribadah. "Niatkan semua untuk mencari ridho Allah, terlalu rendah kalau capaian kita hanya berorientasi dunia," ungkapnya sembari menitikkan air mata.
Di tengah pidato yang ia bawakan, Joni tersedu haru atas pelantikan senat akademik yang menurutnya adalah sebuah tantangan yang harus ditaklukkan dengan penuh keikhlasan hati. "Kita harus saling mendukung dan bekerjasama," tuturnya. Pria berdarah sunda ini berharap agar tugas senat akademik dalam membentuk Majelis Wali Amanat (MWA) dapat terlaksana dengan lancar dan guyub.
Memang pelantikan senat kali ini bukan kali pertama. Sebelumnya pada Oktober 2015 pelantikan juga telah dilaksanakan. Ditanya perihal pengulangan pelantikan ini, Wakil Rektor III ITS Prof Ir Arif Djunaidy MSc PhD pun memberikan keterangan.
Dirinya menjelaskan bahwa ada salah satu persyaratan yang dinilai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) sensitif dan cenderung mendiskriminasi. "Sehingga Dikti meminta ITS untuk melakukan pemilihan ulang," ungkapnya.
"Setelah dilantiknya senat akademik ini semoga tidak ada piha-pihak yang mengkriminalisasi," harap Arif. Dirinya mengungkapkan bahwa sudah tak ada lagi surat tanggapan dari Kemenristek Dikti terkait pelantikan senat akademik kali ini. (dza/hil)