ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
18 Desember 2015, 23:12

Tingkatkan Pemahaman Energi Geothermal Lewat Kuliah Tamu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Indonesia memiliki 150 gunung berapi," ungkap Ir. Gatot Suhermanto . Dipl Geoth Energy Tech memulai pembicaraan. Lelaki tersebut menambahkan bahwa 40 persen diantaranya berpotensi untuk dikembangkan sebagai energi panas bumi. Sayangnya hingga saat ini hanya lima persen yang baru dimanfaatkan.

Gatot menjelaskan,  geothermal merupakan  proses mengubah panas bumi menjadi uap kemudian diubah untuk menghasilkan energi. "Prosesnya dimulai dengan cara menemukan Wilayah Kerja Pertambangan, eksplorasi, eksploitasi hingga pemasaran energi tersebut," ujar pria kelahiran Bojonegoro itu.

Cara kerja dalam mengolah geothermal hampir sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya saja menggunakan bahan bakar yang berbeda. PLTU  berasal dari bahan bakar gas, minyak, dan batu bara. "Sedangkan geothermal harus menggunakan panas bumi." tambahnya.

Pengembangan geothermal tidak lepas dari empat pilar yang harus dipenuhi. Empat pilar tersebut adalah technical aspect, legal base , busssines portopolis, dan implementation . "Empat pilar tersebut wajib dilaksanakan oleh semua perusahaan yang mengolah geothermal" tutur pria yang memiliki empat anak itu.

Hal yang tidak kalah penting dalam pengembangan geothermal ialah manajemen risiko. Risiko yang dimaksud adalah pengaruh ketidakpastian yang dapat menghambat pencapaian target. "Dalam pengembangan geothermal terdapat kurang lebih 7000 risiko yang mungkin terjadi," tegasnya.

Dalam penelitian hingga manajemen risiko diperlukan banyak disiplin ilmu. Diantaranya Geologi, Geofisika, Geokimia, Kimia, Teknik Kimia dan lainnya. "Mahasiswa harus paham mengenai geothermal dan bahkan harus memiliki keinginan untuk mengembangkan geothermal demi kebutuhan energi mendatang" pungkasnya. (jel/hil)

Berita Terkait